Sanubari Teduh – Jalan Mulia Cemerlang bagai Mentari (361)

Video Youtube :  https://youtu.be/eAZs2gK7R3k

Jalan Mulia Tanpa cela Cemerlang bagaikan mentari. Setelah menyatakan ikrar, aku menyatakan berlindung dan menghormat kepada Para Buddha.

Saudara se-Dharma sekalian, dalam keseharian kita harus sangat berhati tulus. Kehidupan ini bagaikan mimpi dan ilusi. Apakah yang nyata? Apakah yang tidak nyata ? Yang terpenting kita harus memahami jelas kenyataan di tengah ilusi dann ilusi di tengah kenyataan. Kita harus membedakannya dengan jelas. Meski hidup di tengah ketidakkekalan, tetapi setiap orang memiliki hakekat kebuddhaan yang tak berubah. Kita harus memahaminya dengan jelas.

Jadi, “Jalan Mulia Cemerlang bagaikan  Mentari “ Jalan mulia selalu sangat terang. Di manakah Jalan Mulia Berada ? Di dalam hakekat setiap orang. Sifat hakiki kita sangat murni dan jernih, hanya saja manusia awam seperti tengah bermimpi atau seperti diliputi kabut yang mengalangi pandangan kita. Setelah memahami hal ini, kita harus membangkitkan ketulusan. Karena itu, kita harus tulus meyakini para Buddha dan Bodhisattva.

Buddha dan Bodhisattva  datang ke dunia demi menunjukkan sebuah jalan yang benar bagi kita dan mengajarkan kita melenyapkan noda batin. Kini setelah mengetahuinya, kita harus dengan tulus meyakini para Buddha dan Bodhisattva dan yakin pada ajaran para suciwan tidaklah menyimpang. Semua ajaran kebenaran dari Buddha, Bodhisattva dan para suciwan pastilah tepat dan tidak menyimpang.

Yang paling menakutkan di kehidupan ini adalah  berjalan menyimpang sedikit saja  dan jauh tersesat. Jalan Mulia berisi ajaran kebenaran yang pasti tidak menyimpang. Kemanakah kita harus mencari ajaran kebenaran yang tidak menyimpang ? Kita harus senantiasa menjaga pikiran dengan baik. Untuk mendekatkan diri dengan Buddha, kita harus memiliki hati Buddha di dalam hati. Kita harus senantiasa mengingatkan diri untuk memperlakukan semua orang dengan hati Buddha. Ini dapat mendekatkan diri kita dengan Buddha. Kita harus menyadari hakikat kebuddhaan di dalam diri dan meyakini bahwa  setiap orang memiliki hakikat Kebuddhaan. Ini membuat kita dekat dengan Buddha.

Jadi, jika kita memperlakukan  semua orang dan menangani segala sesuatu dengan tulus, maka tidak ada hal yang tidak berjalan dengan harmonis.  Saat hubungan antar manusia dan segala hal harmonis, maka kebenaranpun akan selaras. Jika demikian, kondisi di dunia akan harmonis dan segala sesuatu di alam semesta  dan akan terang dan jernih. Hanya saja, cermin kebijaksanaan dalam hati kita sering tertutup kegelapan batin. Kegelapan batin ini tak terlepas dari manusia, hal dan segala sesuatu. Karena itu untuk mewujudkan  cermin kebijaksanaan, kita harus berusaha membina ke harmonisan semua orang sehingga segala hal bisa dihadapi dengan baik.  Jika Manusia dan hal dapat berjalan harmonis, berarti kita telah sesuai dengan kebenaran. Artinya kita harus memperlakukan orang dengan baik dan sesuai kebenaran. Segala perbuatan kita tak terlepas dari kebenaran. Dengan demikian secara alami kita dapat memahami segala sesuatu dengan jelas tanpa menyimpang  sedikitpun.

Kita dapat memahami prinsip kebenaran. Kita selalu menganggap bahwa ajaran Buddha sangat dalam, tetapi sesungguhnya ia tak terlepas dari keseharian kita. Saat kita memperlakukan orang maka setiap orang bagaikan  Buddha. Jika manusia dan masalah dapat dihadapi dengan tulus, maka segala sesuatu akan berjalan harmonis. Mana mungkin ia tidak sempurna ? Jadi yang kita kejar dalam kehidupan ini  adalah sebuah prinsip kebenaran yang sempurna.   Untuk itu kita harus selalu bersungguh hati.

Demikianlah dikutip  dari video Sanubari Teduh – Jalan Mulia Cemerlang bagai Mentari (361) https://youtu.be/eAZs2gK7R3k

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva