Sanubari Teduh – Karma Buruk Sebanyak Butiran Pasir Sungai Gangga (370)

Video Youtube : https://youtu.be/PW7Ud7vX_CQ

Sejak masa tanpa awal hingga saat ini, kami telah memupuk keburukan yang banyaknya bagaikan butiran pasir Sungai Gangga dan membuat kesalahan yang memenui alam. Meski telah mengalami kematian dan kelahiran, kami tetap tidak sadar dan tidak mengetahuinya.

Saudara se-Dharma sekalian, sejak dahulu hingga kini mungkin karma kita sudah terus terpupuk. Ia sangat banyak bagai pasir di sungai gangga dan sulit untuk dihitung.  Di dalam Sutra,  kita dapat melihat penjelasan Buddha kepada kita bahwa sejak masa tanpa awal, karma buruk semua makhluk sangat banyak bagaikan pasir. Kita harus memercayainya. Dalam kehidupan sehari-hari, berapa peraturan yang kita langgar dalam satu hari  ? Dalam waktu satu hari, entah berapa kali kita berselisih dengan orang. Saat bertemu orang dan mendengar suara orang, entah berapa kali kita merasa tidak gembira, kita membangkitkan noda dan kegelapan batin. Entah sejak berapa lama dahulu, kita membina tabiat buruk seperti ini.

Dalam satu hari, entah berapa kali kitamembangkitkan kegelapan batin. Jika setiap hari kita merasa tidak puas dengan lingkungan sekitar dan tidak puas dengan hubungan antar sesama, maka ini akan membuat tabiat terpupuk. Apakah hati yang tidak puas memicu perselisihan antar sesama ? Perasaan yang halus membangkitkan noda batin, perasaan yang kasar memicu perselisihan. Karena itu dikatakan bahwa karma yang demikian banyak diumpamakan dengan pasir disungai Gangga. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, saat membangkitkan sebersit niat apakah kita terus membangkitkan noda batin ? Jika diprediksi seperti ini, kia akan tahu berapa banyak karma yang terpupuk. Karena itu, karma kita diumpamakan dengan pasir di sungai gangga yang tidak terhitung jumlahnya.

Sulit untuk terlahir sebagai manusia dan sulit untuk mendengar Dharma. Berhubung sudah mendengar Dharma, setiap hari kita dapat menggunakan air Dharma untuk menyucikan hati dan membasahi hati kita. Kita harus menjalankan kebenaran dan menaati sila dan tidak mendambakan kejayaan sesaat. Kita harus menaati sila saat terjun ke tengah masyarakat. Janganlah kita hidup menyendiri dan lari dari kesalahan sendiri. Ini tidak benar. Jadi kita harus menaati peraturan tanpa menjauh dari masyarakat. Ini yang dimaksud menaati sila di tengah masyarakat.

Saudara sekalian, kita sungguh harus menapaki Jalan Kebenaran. Kita harus lebih bersungguh hati.

Demikianlah dikutip  dari video Sanubari Teduh – Karma Buruk Sebanyak Butiran Pasir Sungai Gangga (370) https://youtu.be/PW7Ud7vX_CQ

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva