Sanubari Teduh – Kebajikan Membawa Berkah (494)

Video Youtube : https://youtu.be/-9pOP_b24qg

Saudara se-Dharma sekalian, setiap hari kita harus melihat ke dalam batin. Kita harus selalu mengingatkan diri sendiri. Kita harus bertobat. Kita selalu membahas pertobatan dan hukum sebab akibat. Sebab adalah sebutir benih. Hasil dari benih adalah buah. Setelah buah muncul, ia masih tetap mengandung benih. Sesuatu apakah di dunia ini yang tidak mengikuti alur sebab akibat ? Ini juga berlaku pada nasi yang setiap hari kita makan. Gabah dikupas menjadi menjadi beras. Beras bermula dari gabah. Benih padi tumbuh menjadi tanaman padi. Padi di panen menjadi gabah. Semua ini dalam siklus tak berkesudahan. Jadi, siklus ini berjalan seiring waktu. Jadi waktu memupuk segala pencapaian, baik atau buruk.

Kita semua sudah tahu bahwa sebab bagaikan seburir benih. Benih ini berada dalam ladang kesadaran kedelapan kita.

Delapan kesadaran :
Kesadaran Mata
Kesadaran Telinga
Kesadaran Hidung
Kesadaran Lidah
Kesadaran Tubuh
Kesadaran Pikiran
Kesadaran Manas
Kesadaran Alaya

Kesadaran kedelapan kita di dukung oleh tujuh kesadaran lainnya. Kesadaran ketujuh adalah pemikiran yang didorong oleh enam kesadaran lainnya yang berkontak dengan dunia luar. Enam kesadaran merupakan hasil kontak dari enam objek luar. Segala kontak yang yang tercerap oleh kesadaran ini diolah oleh kesadaran ketujuh.

Jika pikiran kita mengarah pada kebajikan, saat di luar banyak orang menderita dan membutuhkan uluran tangan kita, kita membangkitkan niat untuk membantu dan melakukan tindakan. Kita berbuat baik. Setelah berbuat baik, kita merasa tenang, gembira dan damai. Kebajikan ini pun memupuk berkah. Semua ini juga terpupuk seiring waktu. Di dalam kesadaran kita, akan sering timbul bahwa berbuat baik membawa kebahagiaan. Dengan begitu kita akan sering bersumbangsih dengan sukacita.

Bukannya hanya melakukannya sendiri, kita juga turut bersuka cita ata kebaikan orang lain. Saat melihat orang lain berbuat baik, kita juga turut bergembira, kita bahkan membimbing orang untuk turut berbuat baik agar semakin banyak orang mendapatkan manfaat. Semua ini juga terpupuk seiring waktu. Waktu dapat memupuk kebaikan, tentu juga dapat memupuk keburukan.

Semuanya bermula dari pikiran. Kondisi luar bersentuhan dengan enam indra kita. Enam indra ini bersentuhan dengan enam objek. Enam Objek merangsang enam indra kita dan membuat kesadaran pikiran membangkitkan ketamakan atau niat buruk yang membuat kita bertindak. Dengan begitu, tubuh melakukan perbuatan buruk. Setelah karma buruk dilakukan, benih ini akan masuk ke dalam kesadaran kedelapan kita. Jadi, dalam kesadaran kedelapan akan terakumulasi berbagai benih baik dan buruk. Semuanya tertanam di ladang kesadaran ke-8.

Semakin lama, hal yang kita perbuat semakin banyak. Entah perbuatan baik atau buruk, semua yang telah diperbuat berarti telah menghasilkan benih. Setelah benih itu berbuah, dalam buah itu juga mengandung benih. Benih ini kembali masuk ke dalam kesadaran kedelapan kita. Inilah karma, jadi, karma adalah sebab. Kita sudah tahu semua ini. Kedengarannya sangat sederhana. Sesungguhnya saat dianalisis juga tidak sulit. Yang paling sulit adalah mengubah tabiat kita. Kita muda lupa. Saat ingin marah, tabiat buruk kita muncul. Kita lalu langsung marah. Begitupula dengan ketamakan, kebencian dan kebodohan. Saat terjebak dalam kebiasaan, kita akan lupa hukum sebab akibat. Sebab, kondisi, buah dan akibat, semuanya sering kita lupakan. Karena itu, setiap tindakan, ekspresi dan sebagainya, kita terus menerus bereaksi negatif terhadap segala kondisi. Jadi, kita harus selalu ingat bahwa berbuat baik mendatangkan berkah dan kelahiran di surga.

Jika kita berbuat baik karena tamak akan berkah, maka sebanyak apapun kita berbuat baik hanya akan mendatangkan berkah dan kelahiran dialam surga. Berkah itu juga suatu hari akan habis. Jadi, kita harus tahu bahwa berbuat baik mendatangkan berkah. Semua orang sudah mengerti hal ini, namun kita harus maju selangkah, yaitu berpuas diri dan penuh pengertian sehingga memperoleh kebijaksanaan dan kedamaian. Saat berbuat baik, kita tetap harus bersikap penuh pengertian. Berbuat baik menciptakan berkah. Berpuas diri dan penuh pengertian membina kebijaksanaan. Jadi, jika kita tidak dapat berpuas diri, senantiasa tamak, dan tidak dapat bersikap penuh pengertian, kita akan diliputi noda batin dan kerisauan. Begitu juga dengan kebencian dan kebodohan. Jadi, kita harus selalu ingat bahwa berbuat baik memang baik karena dapat memperoleh berkah dan kelahiran di alam surga. Namun, juga harus dibarengi dengan sikap baik dan berpuas diri dan pengertian. Dengan berpuas diri dan penuh pengertian, barulah hati kita bisa senantiasa damai dan tidak risau hanya karena masalah kecil. Jika, dapat berpuas diri dan penuh pengertian, hati kita tidak akan mudah terpengaruh dengan kondisi luar. Batin kita akan sangat damai karena kita memiliki kebijaksanaan untuk memilah mana yang benar dan mana yang salah. Jadi, kita bukan berbuat baik semata-mata demi memohon berkah. Berbuat baik adalah kewajiban kita. Setelah melakukannya jangan selalu menyimpannya di dalam hati. Jangan membeda-bedakan orang kaya, miskin, berstatus tinggi, berstatus rendah. Berbuat baik adalah kewajiban kita. Dengan begitu kita akan melakukannya tanpa beban.

Jadi, kita harus tahu bahwa kita hendaknya bukan berbuat baik hanya karena ingin mendapat berkah. Kebijaksanaan juga sangat penting. Selain kekayaan juga di butuhkan kemuliaan. Kekayaan tanpa kemuliaan bukanlah sesuatu yang ingin kita capai. Apa artinya kemuliaan ? Kemuliaan adalah kesadaran. Artinya, kita dapat benar-benar menjadi penolong bagi kehidupan orang lain. Inilah tujuan kita mempelajarin ajaran Buddha. Kita dapat membimbing orang memasuki jalan benar. Inilah kekayaan dan kemuliaan. Jadi, harap semua selalu bersungguh hati.

Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Kebajikan Membawa Berkah (494) https://youtu.be/-9pOP_b24qg

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva