Sanubari Teduh – Kebenaran Sejati Selalu Ada (473)

Video Youtube : https://youtu.be/sb9kE1hsZpQ

Saudara se-Dharma sekalian, kita harus selalu meningkatkan tekad untuk melatih diri.
Segala sesuatu timbul dan lenyap karenanya ada sebab dan kondisi. Proses timbul tenggelam ini tidak pernah berhenti. Hanya kebenaran sejati yang selalu tetap.

Saudara sekalian, segala sesuatu timbul akibat adanya sebab dan kondisi. Segala sesuatu terwujud berkat perpaduan sebab dan kondisi. Ini adalah kebenaran. Segala sesuatu di dunia ini tidak lepas dari prinsip kebenaran. Saat sebab kondisi berpadu, sesuatu akan terwujud. Saat sebab dan kondisi berpisah, tiada yang terwujud. Jadi, segalanya adalah perpaduan sebab dan kondisi.

Seperti manusia, harus memiliki orang tua, baru ada anak. Ayah dan ibu harus bersatu, baru ada keturunan sekuntum bungapun harus diawali dari sebutir benih. Benih harus bersatu dengan tanah, air dan lain-lain. Dengan begitu ia baru bisa bertunas dan bercabang. Bungadan rumput yang tumbuh juga tak lepas dari sebab dan kondisi. Semuanya diawali dari benih dan kondisi lingkungan yang mendukung.

Demikian pula ajaran Buddha. Dengan adanya manusia dan makhluk lain di dunia ini. Jadi, dibutuhkan pedoman bagi segala sesuatu di dunia ini. Pedoman ini adalah prinsip kebenaran. Manusia memiliki tata susila. Jika kita merusak tatanan ini, berarti tiada lagi prinsip. Kita telah keluar dari pedoman. Ini berarti melanggar prinsip. Prinsip eksis saat sebab dan kondisi mendukung. Benar salah bergantung pada sebab dan kondisi. Namun Dharma ada untuk meluruskan semuanya. Yang salah kita luruskan agar kembali selaras dengan kebenaran. Kesalahan arus kita luruskan agar kembali selaras dengan kebenaran.

Dalam hal apapun, manusia pasti melihat salah dan benar. Segala sesuatu juga lenyap sebab dan kondisi lenyap. Jika hukum sebab akibat ini kita pahami dengan jelas, kesalahan dan kejahatan dapat di lenyapkan. Dengan demikian kebenaran akan tampak. Namun, jika kita membiarkan sebab dan kondisi buruk berpadu, maka prinsip kebenaran akan rusak. Timbul dan lenyap adalah dua kutub yang berseberangan. Setelah timbul ada eksistensi. Setelah lenyap ada eksistensi. Segala hal memiliki fase timbul dan lenyap; ada baik ada buruk . Dengan cara apa kita memilih prinsip yang murni dan benar ? Proses timbul dan lenyap tak pernah berhenti. Waktu juga terus berputar dari masa lalu, hingga masa depan. Tentang fase timbul dan lenyap, semua ini terjadi sepanjang waktu.
Momen demi momen berlalu terus berjalan dalam sekejap. Fase timbul dan lenyap terus berlangsung.

Mengenai masa lalu, masa sekarang dan masa depan, tiada masa lalu yang tetap, tiada masa depan yang tetap, jadi Buddha berkata kepada kita bahwa timbul dan lenyap tak pernah berhenti sedikit pun. Namun kebenaran sejati selalu ada. Kebenaran pada masa lalu, masa kini, maupun masa depan, selalu sama. Sejak Buddha membabarkan sumber kebenaran ini, ia terus ada sampai sekarang, terus bertahan dalam waktu yang lama. Jika setiap orang mengikuti kebenaran ini maka Dharma ini tak akan hanya bertahan hingga lebih 2500 tahun. Bahkan sampai lima ribu atau sepuluh ribu tahun yang akan datang. Selama orang-orang masih menjalankannya, kebenaran ini akan terus diwariskan dalam berbagai kondisi masyarakat. Dengan begitu, berarti kebenaran terus ada dan tidak terpengaruh oleh waktu.

Jadi ia ada selamanya. Kita harus bersungguh hati. Sebab dan kondisi yang baik dan buruk dapat melahirkan sesuatu yang baik atau buruk. Jika pikiran kita tetap berada dalam kebenaran, dengan sendirinya sebab dan kondisi buruk tidak akan berpadu dan sebab serta kondisi yang baik akan timbul. Ini tergantung pada apakah kita dapat memahami kebenaran. Jika kita dapat memahami kebenaran sejati akan ada selamanya. Jika tidak, kita hanya mengikuti timbul dan lenyapnya kondisi.

Berhubung kondisi selalu timbul tenggelam, kondisi baik dan buruk membuat kita tebelenggu di enam alam tanpa henti. Jadi Buddha membabarkan Sutra dengan tujuan agar semua orang dapat memahami kebenaran. Kita harus menghormati ini.

Prinsipnya sama. Jadi kita harus sungguh-sungguh menjaga benih murni di dalam hati kita, yaitu hakikat cinta kasih yang sama dengan Buddha. Dengan demikian, kebenaran akan selalu ada dalam hati kita meski segala sesuatu timbul tenggelam dan waktu terus berlalu detik demi detik tanpa henti. Saat ini pun waktu tidak berhenti. Proses timbul tenggelam tidak berhenti. Namun, kebenaran sejati selau ada. Kebenaran ini harus sungguh-sungguh kita pahami. Cinta kasih mengelilingi dunia. Ini juga merupakan prinsip kebenaran. Dharma mengelilingi dunia. Ini juga merupakan prinsip kebenaran. Jadi, harap semua lebih bersungguh hati.

Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Kebenaran Sejati Selalu Ada (473) https://youtu.be/sb9kE1hsZpQ

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva