Sanubari Teduh – Kegelapan Batin Membuat Manusia Terjerumus (510)

Video Youtube : https://youtu.be/Ep-53aHYZDY

Saudara se-Dharma sekalian, segalanya dipelopori oleh pikiran dan kesadaran. Dunia batin kita, apakah berada dalam kegelapan ataukah kecemerlangan ? batin kita berada dalam kemurnian, ataukah kekeruhan ? semuanya bergantung pada sebersit niat. Jadi jika pikiran ini tidak dijaga dengan baik, dan tercemar, batin akan menjadi gelap dan hilang arah. Kita akan terjerumus ke dalam lumpur dan tidak bisa menyelamatkan diri. meski meminta tolong, tiada yang dapat membantu. Meski kita berteriak, tak ada yang mendengar.

Artinya, jika batin kita penuh kegelapan, arah kita akan sesat. Dunia ini penuh jebakan. Bagaikan hutan belantara, jalan berbahaya ada di mana-mana. Di dalam hutan mungkin ada sungai. Sungai seperti apa ? sungai berlumpur. Jika ada kubangan lumpur yang terhimpun dalam waktu lama, benda apapun akan jatuh ke dalamnya, perlahan-lahan akan tenggelam, terlebih manusia. Jika manusia menginjak kubangan lumpur itu, maka akan terperosok.

Dalam Sutra Ksitigarbha, bukankah juga dijelaskan tentang neraka yang penuh dengan lumpur ? Artinya, begitu kaki kita menginjak kubangan lumpur itu, tidak mungkin bagi kita untuk mengangkatnya kembali. Ini mirip dengan orang yang bertani. Tanah di sawah sangat berlumpur, karena kadar airnya sangat tinggi. Jika lama menginjak tanah yang berlumpur itu, seperti saat menyiangi rumput, kaki kita akan masuk ke dalam tanah itu. Mski tidak terlalu dalam, juga sulit untuk menatap kaki. Begitupula dengan kubangan lumpur, tanahnya begitu lengket dan sangat kotor. Jika manusia terperosok ke dalamnya dia akan terus tenggelam.

Ini berbeda dengan air. Jika manusia terjerumus di dalam air, orang lain yang bisa berenang dapat menolongnya, dan masih ada harapan, jika terjun ke dalam lumpur, siapapun tidak bisa menolong. Orang-orang yang mencoba mendekat juga bisa ikut terperosok. Manusia bisa terperosok ke dalam lumpur karena menyimpang dari jalan seharusnya atau tidak tahun jalan yang benar. Karena itu, manusia terperosok ke dalam lumpur tidak bisa menyelamatkan diri, juga tidak mendapat pertolongan. Meski terus berteriak, kita hanya semakin tenggelam. Bagaimanapun berteriak, tidak ada yang bisa menolong, ini karena siapapun yang menolong, orang itu akan ikut terperosok dan terus tenggelam. Jadi, pada saat-saat seperti itu, orang ingin menolong pun tidak bisa. Kondisi seperti ini sungguh membawa penderitaan. Meski berteriak tidak ada yang merespon. Saat berteriak, orang itu juga terus tenggelam. Orang melihatpun tidak bisa menolong. Adapula bentuk penderitaan lainnya. Meski batin terus berteriak, orang lain tidak ada yang melihat ataupun mendengar. Bagaimanapun dia menjerit, tetap tidak berguna. Mengapa dia begitu menderita ? Mengapa ? Mengapa orang lain tidak bisa menolong? Mengapa begitu penuh pergumulan dalam batinnya ? Jeritan batinnya pun tiada orang yang mendengar. Semua ini adalah neraka batin.

Kegelapan batin membuat manusia kehilangan arah yang benar dan terperosok ke dalam lumpur sehingga tak dapat menyelamatkan diri, tiada orang yang bisa menolong, dan tiada yang mendengar meski berteriak, amat menderita bagai di neraka.

Jadi, kita harus menjaga pikiran dengan baik, di dalam hati kita sesungguhnya ada sebuah pelita hati yang sangat terang. Jangan biarkan pelita hati ini padam oleh kegelapan batin. Jika pelita hati ini padam oleh angin kegelapan batin. Meski pelita itu tetap di hati kita, tetapi cahayanya sudah hilang. Ini karena batin kita terus diliputi angin kegelapan batin. Begitu kita menyalakan pelita itu, ia akan segera padam semua ini juga bergantung pada pikiran kita. Jadi kita harus mengasihi diri sendiri. Sungguh-sungguhlah mencegah angin kegelapan batin.

Lihatlah saat kita menyalahkan lilin, begitu angin bertiup kita harus melindungi lilin itu dengan tangan. Dengan demikian, barulah terpan angin tidak akan memadamkan lilin tersebut. Demikian pula halnya, cahaya di pelita hati kita harus sungguh-sungguh kita jaga agar dapat menerangi masa depan kita sendiri sehingga kita tahu arah kita melangkah. Kita semua harus memiliki arah dan memiliki hakekat sejati yang menyinari diri sendiri. Jika kehilangan hakikat sejati ini, kita akan benar-benar diliputi kegelapan batin. Kita akan terus tersesat dan sangat menderita. Harap semua selalu bersungguh hati.

Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Kegelapan Batin Membuat Manusia Terjerumus (510) https://youtu.be/Ep-53aHYZDY

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva