Sanubari Teduh – Keharmonisan Masyarakat dan Hati Manusia (403)
Video Youtube : https://youtu.be/b9ZaRBmV1gA
Saudara se-Dharma sekalian, kita hidup di dalam kondisi yang tenteram. Ini merupakan suatu kebahagiaan. Keharmonisan adalah berkah bagi manusia. Bagaimana agar hidup bersahaja dan penuh keharmonisan? Hanya satu cara, Yaitu menyelaraskan hati manusia. Jika hati manusia penuh kebaikan, maka dunia akan menjadi surga dan bagai tanah suci Bodhisattva. Jika kita dapat hidup rukun dan saling mengasihi, maka dunia kan menjadi satu keluarga. Dalam hubungan antar manusia, jika semua saling menganggap orang lain sebagai saudara, maka bukankah dunia akan selalu damai ? Ini bermula dari pikiran baik di hati manusia yang membawa kerukunan dan cinta kasih. Dengan demikian dunia akan bagaikan surga atau tanah suci. Jadi, kita harus mengembangkan pikiran yang bajik.
Lihatlah, berikutnya dikatakan, “ Terlebih lagi, sejak masa tanpa awal hingga saat ini, adakalanya menjadi penggerak yang membuat orang berseteru dan berperang di medan perang. Kondisi ini sangat berbeda jauh dari yang tadi baru saja kita bahas. Tadi kita membahas tentang pikiran bajik dan kerukunan dalam hubungan. Kondisi ini bagaikan keluarga besar, semua bagaikan keluarga sendiri. Ini bagaikan Tanah Suci dan bagaikan surga. Bagaimana kondisi ini bisa sangat berbeda dari penggalan tadi ? Kondisi yang digambarkan pada penggalan ini memberitahu kita bahwa sejak masa tanpa awal, entah sejak kapan, hingga saat ini, manusia kerap membangkitkan niat untuk mendorong orang berseteru atau berperang. Mungkin pada kehidupan lampau banyak orang pernah memiliki pikiran untuk menyulut perseturuan dan membuat orang-orang mengelompok atau membuat orang-orang saling berperang.
Dalam sekala kecil, orang-orang bertikai akibat tidak harmonisan sehingga mengelompok. Dalam sekala besar terjadi perpecahan di masyarakat. Yang lebih besar lagi adalah perseteruan antarnegara. Jika ini berlanjut bagaimana jadinya ? Akan terjadi bentrokan dan peperangan. Yang lebih besar lagi adala perseteruan antara berbagai negara. Orang-orang juga mengelompok akibat kebencian dan tidak rukunan. Ini merusak keharmonisan antarmanusia. Begitupula di dalam masyarakat. Ini merusak kerukunan masyarakat. Kita sering berdoa semoga dunia terbebas dari bencana dan masyarakat harmonis. Jika ada perpecahan di masyarakat, bagaimana masyarakat bisa harmonis ? orang-orang saaling bertikai. Jika begitu masyarakat akan kacau. Dalam skala negara, jika diantar negara terjadi keributan, maka dapat memicu peperangan. Dalam tahap ini, bencana akibat ulah manusia terus terjadi. Jadi, ini adalah yang manusia lakukan sejak masa tanpa awal. Entah kehidupan yang mana, manusia mulai menciptakan karma buruk ini. Manusia seakan resah jika dunia ini tidak kacau. Penggalan tadi memberitahukan kepada kita bahwa pikiran kita merupakan sumber dari kebencian. Itulah mengapa kita sering mengatakan bahwa kita harus menjaga pikiran kita dengan baik.
Ketamakan, kebencian dan kebodohan tidak boleh muncul. Jika muncul dalam skala kecil, maka akan menanam kebencian dalam hubungan antarindividu. Jika semakin besar, maka akan membuat orang-orang mengelompok. Jika lebih besar lagi, bisa membuat pertikaian antarnegara. Inilah kebencian. Akibatnya manusia melakukan pembunuhan. Manusia menjadi pendorong pertikaian. Dengan begitu peperangan pun di mulai. Pada titik ini, terjadilah bencana akibat ulah manusia. Mengapa manusi harus saling berperang ? hanya satu sebab. Orang yang berkuasa tidak menggurus negaranya dengan baik, melainkan ingin menguasai negara lain. Inilah yang disebut sewenang-wenang. Manausia berharap untuk menguasai negara lain/ Manusia ingin menguasai dunia. Pikiran yang haus kekuasaan ini sungguh merusak kedamaian di dunia. Jadi, sekjak dahulu dunia selalu di landa peperangan. Ini karena pikiran manusia.
Jadi, manusia yang memahami kebenaran akan mematuhi tata krama. Orang yang bertata krama berarti dapat mengendalikan pikiran sendiri. Dengan begitu pikiran dapat mengarah kepada kebajikan. Jika sebagian besar orang memiliki hati yang baik, maka masyarakat akan menjadi bagai surga atau tanah suci. Jika semua orang bisa bergaul dengan baik, rukun dan saling mengasihi, maka semua orang di dunia ini bagaikan satu keluarga dan bagaikan saudara. Bukankah ini sangat baik ? Kebenaran dapat membimbing manusia untuk mengarah pada kebajikan. Jika setiap orang baik, bukankh semua bagaikan Bodhisattva? Jadi, kita harus selalu membina pikiran bajik dan membimbing orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ini adalah tanggung jawab kita, juga merupakan misi kita. Jadi, harap semua selalu bersungguh hati.
Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Keharmonisan Masyarakat dan Hati Manusia (403) https://youtu.be/b9ZaRBmV1gA
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva