Sanubari Teduh – Kesabaran dan Cinta Kasih (0392)
Video Youtube : https://youtu.be/FFkvJ6zEADo
Saudara se-Dharma sekalian, dalam keseharian, kita berhubungan dengan segala sesuatu. Segala sesuatunya menyokong kehidupan kita. Jadi, kita harus menghargai segala sesuatu dan semua makhluk. Ini yang di sebut lingkaran cinta kasih. Jika manusia sangat egois dan tamak terhadap nafsu makan sehingga membunuh makhluk lain, maka ini akan melukai cinta kasih dan welas asih. Kita harus tahu bahwa cinta kasih paling bisa diwujudkan oleh manusia. Manusialah yang paling bisa mengungkapkan cinta kasih. Jika hanya karena nafsu makan daging, manusia tidak memikirkan bahwa segala jenis daging berasal dari makhluk hidup yang bernyawa apapun wujudnya, lalu disembelih menjadi daging untuk di makan, maka ini benar-benar melukai welas asih kita. Jadi sebaiknya manusia tidak makan daging. Terlebih lagi di masa kini asupan nutrisi sudah berlebih. Ditambah lagi, kini berbagai hewan ternak dikembangbiakkan dengan suntikan dan bahan kimia. Ini berdampak tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Jika kita ingin tubuh kita sehat, maka kita harus mengembangkan kesehatan batin dan menyayangi segala sesuatu di alam semesta. Dengan begitu, batin kita baru bisa sehat. Jadi kita semua harus memiliki kesabaran dan membangkitkan cinta kasih, mengubah kejahatan ke arah kebajikan, inilah praktik Bodhisattva. Berhubung kita telah melatih diri maka kita akan menjadi Bodhisattva. Bodhisattva adalah makhluk yang memiliki cinta kasih berkesadaran. Kita menyayangi semua makhluk. Inilah cinta kasih yang terunggul. Jadi, kita harus senantiasa memiliki kesabaran dan ketahanan. Kita harus menahan nafsu. Jika kita bisa menahan sebentar saja, maka ia akan berlalu dan cinta kasih kita akan tumbuh. Dengan begitu kita dapat melindungi semua makhluk. Asalkan kita dapat menahan diri sebentar dari nafsu makan, maka segala kejahatan akan dapat dihindari.
Jika kejahatan dapat dihindari, maka kebajikan akan tumbuh. Jadi, kita harus senantiasa mengembangkan cinta kasih kita. Di masa lalu mungkin kita pernah berbuat salah karena kita adalah makhluk awam. Iada orang yang tidak pernah berbuat salah. Sebagian orang pernah berbuat salah. Lalu bagaimana ? kita harus mengubah kejahatan ke arah kebajikan. Jika kita menjalin jodoh buruk atau memiliki niat melukai makhluk lain, maka dalam kehidupan ini akibatnya mungkin akan berubah. Mungkin banyak hal yang kurang baik yang menimpa diri kita. Untuk itu, kita harus meningkatkan kewaspadaan. Kita mungkin pernah berbuat salah pada kehidupan lampau saat belum melatih diri, maka kita hendaknya menerima apapun kondisi saat ini. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kita bisa mengubah keburukan menjadi kebaikan. Kita harus menghadapinya dengan kebaikan. Saat keburukan datang, kita harus menghadapinya dengan kebaikan. Dengan demikian, inilah praktik Bodhisattva yang sesungguhnya.
Kesalahan ringan, jika terus dilakukan, akan menjadi kesalahan berat. Kejahatan ringan jika terus di pupuk akan menjadi kekeruhan berat. Jadi, kita harus bersungguh hati dalam keseharian. Kita harus sungguh-sungguh menjaga pikiran cinta kasih kita. Janganlah karena nafsu makan sesaat, kita membunuh makhluk hidup dan melukai cinta kasih kita. Jangan pula karena sedikit keuntungan dalam kehidupan, kita membunuh makhluk hidup dalam jumlah besar. Janganlah melakukan hal yang melawan hati nurhani. Dengan demikian, barulah kita bisa menjaga diri dari kesalahan dan karma buruk sehingga terhindar dari penderitaan. Jadi, memanfaatkan saat ini, saat kita dapat mendengar ajaran Buddha dan memahami kebenaran, kita harus segera melatih diri. Jika tidak, akibat mengerikan seperti yang kita dengar masih sangat banyak. Jadi, kita harus selalu bersungguh hati.
Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Kesabaran dan Cinta Kasih (0392) https://youtu.be/FFkvJ6zEADo
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva