Sanubari Teduh – Lima Akar (330)

 

Saudara se-Dharma sekalian, keyakinan adalah ibu dari segala pahala dalam jalan pelatihan yang menumbuhkan segala akar kebajikan. Sepertinya kita sering mendengar ini. Benar, berhubung sering mendengarnya, maka kita harus merealisasikannya. Akar dan kekuatan keyakinan kita  menumbuhkan sumber pahala dan akar kebijaksanaan kita tertanam dalam di jalan Bodhisattva. Inilah mengapa setiap hari selalu mengembangkan akar keyakinan.   Dengan adanya akar, maka akan ada kekuatan.

Sering dikatakan bahwa pikiran amat sederhana. Kita tahu bahwa ternyata hakikat sejati kita sangat murni. Jika kita memiliki batin murni seperti Buddha, maka kita tidak lagi membutuhkan Dharma. Karena sebersit kegelapan batin kita, muncullah banyak noda batin. Akibat banyaknya noda batin ini, Buddha perlu membabarkan banyak Dharma. Jadi kita percaya bahwa hanya karena sebersit kegelapan batin dapat menimbulkan banyak noda batin dan jika kita dapat memahami semua itu,  maka kita akan mudah menelusuri yang sudah lalu dan dapat melenyapkan kegelapan batin. Dengan begitu bukankah kita dapat kembali pada hakekat yang murni ? Jadi, dapat kembali pada hakikat murni merupakan sumber pahala.

Dengan memiliki tekad yang teguh kita dapat melangkah maju tanpa henti. Dengan demikian, samadhi dan kebijaksanaan akan lengkap.  Jika samadhi dan kebijaksanaan lengkap, kita dapat melatih kedalam diri dan melakukan praktek ke luar. Ke dalam kita dapat melatih diri sendiri dan sungguh-sungguh menjaga pikiran kita. Kita memahami yang benar dan salah. Kita juga memahami dengan jelas bagaimana berjalan lurus di dalam Dharma.   Kita dapat berlatih ke dalam dan melakukan praktik ke luar. Pelatihan kedalam yaitu ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesumgguhan. Praktik ke luar yaitu cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin.  Jadi, mutlak diperlukan akar keyakinan, akar kebijaksanaan, tekad, samadhi dan sebagainya untuk dapat meneguhkan pikiran kita dan dapat maju dalam praktik ke luar. Jadi, kita semua harus bersungguh hati setiap hari.

Akar dan kekuatan keyakinan menumbuhkan sumber pahala; akar kebijaksanaan tertanam dalam di jalan Bodhisattva; tekad tetap teguh dan senantiasa penuh semangat; berlatih ke dalam dan melakukan praktek keluar berlandaskan samadhi dan kebijaksanaan.

Kini kita membahas tentang akar. Kini kita harus bersungguh hati.  Akar apakah sesungguhnya yang di maksud ?.  Dari lima akar, pertama adalah keyakinan. Keyakinan harus ada diawal. Kita harus memilih keyakinan yang benar. Jika kita dapat memilih keyakinan yang benar dan menegakkan keyakinan itu, maka perjalanan kita tidak akan salah.

Yang pertama dari lima akar adalah akar keyakinan, yaitu yakin terhadap jalan benar dan faktor pendukung pencerahan, sehingga dapat menumbuhkan segala kebajikan tanpa cela dan pembebasan.

37 Faktor Pencerahan :

Empat Landasan Perenungan,

Empat Usaha Benar,

Empat Landasan Kekuatan Batin,

Lima Akar, Lima Kekuatan,

Tujuh Faktor Pencerahan,

Delapan Ruas Jalan Mulia.

37 Faktor pencerahan ini adalah metode untuk membantu pelatihan diri kita. Ajaran pertama memberitahu kita bahwa untuk menghindari penderitaan, kita harus tahu sumber penderitaan itu. Salah satunya tubuh ini. Siapa yang tidak menderita karena tubuh ?  Ajaran Buddha yang kita pelajari juga tidak lepas dari kehidupan kita. Jadi untuk terbebas dari penderitaan, Buddha memberikan ajaran yang paling mendasar, yaitu bagaimana kita mengendalikan diri.

Yang kedua dari lima akar adalah akar semangat yaitu meyakini empat landasan perenungan dan berbagai faktor pencerahan, melipatgandakan semangat, senantiasa tekun tanpa henti.

Yang ketiga dari lima akar adalah akar perhatian, yaitu sepenuh hati mengingat jalan benar dan merenungkan segala faktor pendukung pencerahan serta tidak membiarkan pikiran keliru merasuk.

Yang keempat dari lima akar adalah akar samadhi yaitu memusatkan pikiran pada jalan yang benar dan faktor pendukung pencerahan; sepenuh hati berada dalam keteguhan dan keheningan tanpa buyar.

Yang kelima dari lima akar adalah akar kebijaksanaan, yaitu kebijaksanaan dari empat landasan perenungan dihimpun oleh samadhi, merepukan refleksi dari hakikat di dalam batin, bukan diketahui dari luar.

Sesungguhnya, dimulai dari empat landasan perenungan, faktor-faktor ini mendukung kebijaksanaan kita.  Setiap orang memiliki hakikat kebijaksanaan yang sama dengan Buddha. Namun, mengapa manusia bisa begitu bodoh, dapat terjerumus oleh kegelapan batin, dan tidak tahan godaan?  Jadi kita harus tahu bahwa kita sesungguhnya memiliki kebijaksanaan yang sama dengan Buddha, hanya dipisahkan oleh sebersit kegelapan batin. Pikiran harus dijaga dengan baik, barulah kita dapat terus maju dengan penuh semangat hingga mencapai kebijaksanaan dan samadhi. Jika lima akar ini lengkap, maka secara alami kekuatan akan tumbuh. Jadi, senatiasalah menjaga pikiran dengan baik. Senatiasalah bersungguh hati.

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Lima Akar (330) https://youtu.be/XyQTW0hi098

 Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva