Sanubari Teduh – Lima Kediaman Mental – Bagian 1 (120)

 

Video Youtube :  https://youtu.be/DoOxtgiUUx0

 

Saudara se-Dharma sekalian, waktu terus berlalu detik demi detik tanpa berhenti. Bagaimanapun, setiap orang memiliki masa lampau, masa kini dan masa depan. Masa lampau sudah berlalu, masa sekarang terus berjalan dan masa depan juga akan terus datang. Jadi maksudnya adalah waktu terus berlalu. Jadi, apakah pikiran kita boleh terpaku pada satu titik waktu saja ? Tidak bisa. Pikiran kita akan berjalan bersama waktu, terus mengalir, mengalami fase timbul, berlangsung, berubah, lenyap. Dalam kehidupan kita, segala sesuatu terus berubah dan tidak kekal. Perubahan dan ketidakkekalan ini terus membawa kerisauan bagi kita.

 

Waktu terus berlalu. Seiring berjalannya waktu, pikiran terus mengalami fase timbul, berlansung, berubah dan lenyap. Oleh karena itu, noda batin pun terus bergejolak tanpa henti.

 

Akibat kerisauan ini, dalam waktu yang panjang ini, berapa banyak karma buruk yang telah diciptakan oleh pikiran kita ? apa yang dimaksud dengan kerisauan ? yaitu kekhawatiran dan ketakutan. Kekhawatiran dan ketakutan ini timbul dari nafsu keinginan. Dengan adanya nafsu keinginan, pikiran kita menjadi sangat khawatir. Kita khawatir tentang memperoleh dan kehilangan. Bagaimana agar bisa memperoleh ? Demi keinginanan kita menghalalkan segala cara. Ini tentu membuat kita menderita. Setelah dapat apakah kita sudah puas ?  Belum juga, karena kita khawatir akan kehilangan. Kerisauan mendapat dan kehilangan akan membawa ketakutan.

 

Akumulasi noda batin pada pikiran yang terwujud ke dalam perbuatan akan menciptakan karma. Jika dapat mengurangi nafsu keinginan, noda batin pun akan terkikis, karma buruk yang terciptapun akan berkurang.

 

Setelah memahami sumber karma, kita harus menutup pintu karma ini. Melenyapkan ketamakan dan nafsu keinginan serta mengembangkan kemurnian batin, inilah yang disebut melatih diri.

 

Senantiasa berintrospeksi apakah sudah berada di arah yang benar, tekun dan bersemangat setiap hari, inilah orang yang benar-benar sadar. Akan tetapi, sebaliknya kita membatasi diri pada tataran makhluk awam. Misalnya kita akan berkata, “ Itu mana mungkin, wajar jika saya melakukan kesalahan, karena saya ini orang awam, melatih diri tidak semudah itu” Akibat pandangan itu kita menjadi lengah. Dan kekuatan untuk giat berlatih perlahan-lahan menjadi kendur. Akibat kelengahan ini, berbagai kondisi luar dengan cepat mengoda 6 indra kita, lalu indra kita tanpa disadari menerima godaan tersebut. Maka terciptalah berbagai karma buruk. Oleh karena itu kita harus selalu bertobat. Dan merasa malu. Jika di dalam pikiran kita terdapat sedikit penyimpangan, kita harus segera melenyapkannya. Inilah yang di sebut bertobat.

 

Sejak masa tanpa awal hingga hari ini, kita memiliki banyak noda batin. Noda batin ini tumbuh dari satu, tiga, empat hingga menjadi lima. Kondisi ini disebut Lima Kediaman Mental atau Lima Kediaman Noda Batin. Apa yang dimaksud Lima Kediaman Mental ini ? sebelumnya kita telah membahas tentang Empat Kediaman Mental yang telah sudah kita jabarkan.

 

Empat Kediaman Mental :

  1. Kediaman segala pandangan
  2. Kediaman nafsu keinginan
  3. Kediaman kemelekatan rupa
  4. Kediaman kemelekatan eksistensi

 

Dari Empat Kediaman Mental, yang pertama adalah Kediaman Segala Pandangan  yang berkembang seiring bertumbuhnya diri kita. Segala kondisi di sekitar kita, baik itu yang kita temui, dengar, pikir, maupun lihat dengan sendirinya menimbulkan gangguan di dalam batin. Gangguan ini adalah noda batin. Jika batin kita terganggu, maka noda batin akan bertambah. Dengan adanya noda batin, saat indra mengalami kontak dengan objek luar, maka kesadaran kita akan bereaksi dan kita akan menciptakan karma.

 

Saat benih karma bertemu dengan kondisi luar, nafsu keinginan akan terus muncul, pikiran pun akan terseret kegelapan dan noda batin sehingga terciptalah berbagai karma buruk yang membawa banyak buah penderitaan.

 

Saudara sekalian, kita harus tahu bahwa  kekuatan karma sungguh menakutkan. Pada kehidupan ini, kita sudah membawa benih karma dari kehidupan lampau. Jika dalam kehidupan sekarang kita tidak menutup pintu karma rapat-rapat dan sungguh-sungguh membersihkan noda batin kita, maka buah karmanya akan tak terbayangkan.

 

Saudara sekalian, kita sangat beruntung baik sebagai biarawan atau perumah tangga, kita sungguh beruntung dapat bertemu ajaran Buddha. Ajaran Buddha bagaikan air jernih  yang dapat membersihkan noda batin kita. Semoga setiap orang senantiasa sepenuh hati memancarkan mata air kebijaksanaan yang jernih dari dalam batin. Sehingga noda batin dapat dibersihkan.  Jadi harap, kita semua harus senantiasa lebih bersungguh hati setiap saat.

 

Demikianlah diintisarikan Sanubari Teduh – Lima Kediaman Mental – Bagian 1 (120)

https://youtu.be/DoOxtgiUUx0

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva