Sanubari Teduh – Lima Pandangan – Bagian 1 (127)
Video Youtube : https://youtu.be/L-7dZmAloq8
Saudara se-Dharma sekalian, setiap orang sangat menghargai waktu, kita harus menggunakan hak guna atas hidup kita, karena kehidupan ini tidaklah kekal. Kapankah kita disebut benar-benar hidup ? Saat tubuh ini masih sehat dan bisa bersentuhan dengan kondisi luar; saat kita memiliki pemikiran, bisa melakukan sesuatu, dan bis berinteraksi dengan orang lain, itulah yang disebut hidup. Kehidupan manusia terdiri atas kehidupan yang bahagia dan kehidupan yang penuh penderitaan. Makna kehidupan terletak pada keseharian kita.
Sebagai praktisi Buddhis, kita harus memahami kehidupan ini serta memahami bagaiamana menjalani hidup. Kehidupan ini sangat tergantung pada pandangan kita. Secara umum, Pandangan terdiri atas 5 jenis yang di sebut Lima Pandangan.
Lima Pandangan adalah lima jenis Pandangan atau pemikiran yang menghalangi jalana kebuddhaan.
Lima Pandangan:
- Pandangan Tentang Diri
- Pandangan Ekstrem
- Pandangan Salah
- Pandangan Kemelekatan terhadap Pandangan Pribadi
- Pandangan Kemelekatan terhadap Sila dan Larangan
Lima Pandangan ini disebut juga Lima Pandangan Keliru. Jika dalam kehidupan kita muncul Lima jenis Pandangan Keliru ini, maka akan timbul penderitaan. Karena itu, kini kita harus menaruh lima perhatian pada pandangan ini.
Yang pertama adalah pandangan tentang diri. Saat kesadaran terpisah dari tubuh. Maka tiada yang disebut kehidupan. Karena adanya tubuh ini, kita akhirnya berpikir, “ Ini yang saya sukai” “Ini yang saya senangi, ini yang saya tidak senangi” “Saat begini, saya sangat bahagia” “ Saat begitu, saya sangat menderita” Ini karena tubuh kita selain bisa merasakan, juga bisa mengalami ketidakselarasan yang berujung pada timbulnya penyakit.
Melekat kepada Lima Agregat : rupa, perasaan, persepsi, dorongan pikiran, kesadaran; menggangap perpaduan lima unsur ini sebagai diri yang nyata adanya, sehingga merasakan berbagai penderitaan. Inilah yang di sebut Pandangan Tentang Diri.
Kedua adalah Pandangan Ekstrem. Artinya, melekat ekstrem pada satu sisi. Adakalanya orang melekat pada kekekalan. Adapula yang melekat pada nihilisme. Keduanya merupakan pandangan keliru. Orang yang melekat pada nihilisme berpikir “ Untuk apa berbuat baik ?” “ Berhubung sudah terlahir ke dunia, lakukan saja semua yang saya inginkan “Apa itu Hukum Karma?” “ Saya tidak melihatnya.” Karena itu mereka berbuat sesuka hati. Orang seperti ini banyak menciptakan banyak karma buruk. Mereka tidak aka peduli terhadap perbuatan mereka. Hanya memikirkan kesenangan saat ini. Mereka hanya mengejar kesenangan pribadi dengan berbuat sesuka hati. Inilah orang yang melekat pada paham nihilisme. Mereka tidak tahu di dunia ini ada hukum sebab akibat. Kita semua harus meyakini hukum karma.
Buah Karma baik adalah segala kepunyaan yang berwujud dan tampak dari luar, sedangkan akhlak adalah buah kebajikan dan pelatihan yang ada di dalam dan luar diri.
Kita tidak boleh melekat pada pandangan nihilisme dan eternalisme. Jadi Pandangan Ekstrem juga merupakan kekeliruan. Memiliki pandanga ekstrem tentang tidak adanya hukum karma atau trntang kekalnya kehidupan, inilah yang di sebut Pandangan Ekstrem.
Dalam Pelatihan diri ini. Adakalnya saat tubuh ini bersentuhan dengan segala kondisi luar, baik manusia, hal, maupun materi, akun timbul perasaan dalam batin yang membentuk persepsi apakah suatu hal benar atau salah. Karena itu kita harus sangt berhati-hati. Karena adanya tubuh ini, kita banyak bersentuhan dengan kondisi luar. Semua ini tak lepas dari adanya Lima Agregat dan Lima Pandangan. Semua ini tak lepas dari keseharian kita Karena itu, saudara sekalian, dalam melatih diri, kita harus sungguh-sungguh dalam melihat kondisi sekitar. Kita harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan dalam kehidupan sehari-hari. Perhatikanlah kondisi hati kita saat memandang kondisi sekitar. Untuk itu, kita semua harus senantiasa lebih bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan Sanubari Teduh – Lima Pandangan – Bagian 1 (127)
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva