Sanubari Teduh – Membangkitkan Kebijaksanaan dan Kejernihan Hati (475)
Video Youtube : https://youtu.be/5C2KfX8A5pI
Saudara se-Dharma sekalian, praktisi buddhis harus menaati sila dan tata krama sesuai ajaran. Saat Dharma yang benar selalu ada di dunia, hati manusia akan terbebas dari ego. Bimbinglah manusia menciptakan berkah dan membangkitkan kebijaksanaan dan kejernihan hati.
Dalam mempelajari ajaran Buddha, inilah sikap yang harus kita miliki. Jika kita dapat menunaikan kewajiban sesuai ajaran yang diterima dan sila yang kita pegang, Dharma akan ada senantiasa di dunia. Hati manusia pun bebas dari ego. Setiap orang berada dalam ajaran Buddha, bagaimana mungkin batinnya di penuhi ego ? Cinta kasih tak terkira dan tak terbatas. Kita menyayangi jiwa kebijaksanaan kita, juga harus mengasihi tekad orang lain. Jadi, di antara kita semua tidak ada ego. Dengan begitu Dharma yang benar akan senantiasa ada di dunia. Silsilah kita barulah dapat di wariskan.
Jika kita senantiasa bebas dari ego, kita akan dapat membimbing orang untuk menciptakan berkah dan membangkitkan kebijaksanaan. Kita sendiri harus menciptakan berkah, juga harus membimbing orang. Menciptakan berkah adalah wujud cinta kasih. Cinta kasih ini adalah cinta kasih tanpa ego. Membuat orang-orang dapat membangkitkan kebijaksanaan sehingga batin mereka jernih dan mampu melihat hakekat sejati, inilah misi kita. Umat Buddha harus menjaga sila, yaitu pedoman moral. Dengan demikian, organisasi Buddhis bisa sempurna. Kesempurnaan ini adalah keindahan. Keindahan organisasi ini, jika kita bagikan ke luar, tentu bisa menyentuh hati orang. Jadi, ini sangat penting bagi kita.
Saudara sekalian, kunci dalam mempelajari ajaran Buddha terletak pada sebersit niat. Di dalam Syair Pertobatan Air Samadhi, semuanya dijelaskan dengan terperinci untuk mengingatkan kita dan membuat kita berinstropeksi bahwa di dalam kehiudupan ini, adakah sikap dan tindakan kita mengandung kesalahan ? kita semua adalah orang yang penuh berkah. Kita terlahir sebagai manusia, dapat bertemu ajaran Buddha, memasuki pintu Buddha, dan berlatih sesuai ajaran Buddha. Lihatlah, bolehkan kita tidak menggenggam waktu yang ada ? Kehidupan tidaklah kekal. Kita harus segera sadar. Jika saat ini kita tidak memperbaiki tabiat, entah apakah besok kita masih punya waktu untuk memperbaikinya. Kini setelah mendengar ajaran, jika kita tidak segera bertekad untuk mengubah tabiat buruk sendiri, entah apakah kita masih ada kesempatan lain. Jadi, kita semua harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Waktu berlalu dengan cepat. Waktu terus bergulir. Jadi saya berharap sebagai praktisi Buddhis kita harus dapat selalu menjaga pikiran kita. Jika sebersit kita menyimpang, kita akan melakukan berbagai kesalahan. Jadi, pikiran harus dijaga dengan benar. Harap semua selalu bersungguh hati.
Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Membangkitkan Kebijaksanaan dan Kejernihan Hati (475) https://youtu.be/5C2KfX8A5pI
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva