Sanubari Teduh – Membangkitkan Kebijaksanaan dengan Welas Asih (459)

Video Youtube : https://youtu.be/1A5noyRXOU8

Saudara se-Dharma sekalian, saya sering membahas tentang hati, kebijaksaan dan kesadaran. Dalam kehidupan sehari-hari, semua ini tak akan terpisahkan. Jadi, kita harus senantiasa menyatukan hati dan kesadaran kita. Dengan kebijaksanaan, kita mengarah pada welas asih; dengan welas asih, membangkitkan kebijaksanaan. Welas asih dan kebijaksanaan dijalankan bersamaan. Dengan begitu berkah dan kebijaksanaan berkembang bersamaan. Inilah yang sebelumnya kita bahas. Kita harus bertobat atas indra pikiran. Kita hendaknya bisa bertobat sepenuhnya atas indra pikiran. Kejernihan batin adalah pahala. Asalkan batin Anda jernih dan kebijaksanaan tumbuh, ini akan membangkitkan welas asih kita. Setelah welas asih bangkit, kita juga harus membangkitkan kebijaksanaan yang tidak membedakan.

Jadi, kita membangkitkan welas asih dengan kebijaksanaan dan membangkitkan kebijaksanaan dengan welas asih. Kebijaksanaan yang pertama adalah pengetahuan. Melihat segala sesuatu di dunia, kita dapat membedakan yang benar dan salah. Melihat penderitaan di dunia, kita dapat membangkitkan welas asih kita. Dengan welas asih ini, kita terjun ke tengah masyarakat. Kita melihat lebih dalam penderitaan di dunia ini sehingga dengan welas asih ini, kita dapat membangkitkan kebijaksanaan murni yang setara. Jadi, dengan welas asih, kita membangkitkan pemahaman. Pemahaman adalah kemampuan untuk membedakan. Kebijaksanaan adalah pandangan kesetaraan. Berhubung welas asih membangkitkan kebijaksanaan kita, maka welas asih dan kebijaksanaan ini berjalan beriringan. Dengan begitu berkah dan kebijaksanaan berkembang bersamaan. Jadi, dikatakan bahwa indra pikiran dapat merealisasi sepuluh kekuatan dan mencapai lima pengetahuan.

Semoga berkat pahala dari pertobatan atas indra pikiran, pikiran ini dapat merealisasi sepuluh kekuatan dan mencapai lima pengetahuan.

Sepuluh Kekuatan Kebijaksanaan Buddha :

  1. Mengetahui yang benar dan salah dalam segala kondisi
  2. Mengetahui buah karma tiga masa
  3. Mengetahui segala bentuk Samadhi Pembebasan
  4. Mengetahui semua kapasitas semua makhluk
  5. Mengetahui berbagai pemahaman semua makhluk
  6. Mengetahui berbagai alam
  7. Mengetahui berbagai arah atau jalan
  8. Pengetahuan mata Dewa tanpa rintangan
  9. Mengetahui kehidupan lampau tanpa cela
  10. Mengetahui metode pemutusan tabiat buruk.

Jadi, saudara sekalian, dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus membuatnya lebih sederhana. Kita sudah tidak ada waktu lagi untuk berkutat pada benar dan salah berdasarkan kata-kata semata. Jika berkutat pada makna harfiah, maka setiap orang memiliki pandangan dan penjelasan berbeda. Jadi, kita harus memadukannya dengan kehidupan sehari-hari. Sepuluh kekuatan Buddha ini harus kita pahami dalam konteks keseharian untuk meningkatkan kebijaksanaan kita. Jadi, kita harus membangkitkan welas asih dengan pemahaman. Dengan adanya pemahaman, barulah welas asih bisa bangkit. Setelah welas asih bangkit, kita harus sungguh-sungguh membangkitkan kebijaksanaan yang setara tanpa celah. Dengan begitu, berkah dan kebijaksanaan berkembang bersamaan.

Saudara sekalian, mempelajari ajaran Buddha tak lain berarti memutus tabiat buruk kita. Jika segala tabiat buruk telah diputus, kebijaksanaan tanpa celah akan tampak. Dengan demikian, selamanya kita akan terus mendekat pada kesucian dan melampaui tataran awam. Untuk itu, kita harus lebih bersungguh hati.

Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Membangkitkan Kebijaksanaan dengan Welas Asih (459) https://youtu.be/1A5noyRXOU8

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva