Sanubari Teduh – Membangun Empat Keyakinan ( Bagian 3 ) (281)

Sanubari Teduh – Membangun Empat Keyakinan ( Bagian 3/5 ) (281)

 

Semoga berkat pahala dari pertobatan atas noda batin akibat empat kesadaran dan yang lainnya ini, dari kehidupan ke kehidupan empat pikiran setara berkembang, empat keyakinan terbangun.

Mengenai empat kesadaran. Apa yang dimaksud dengan empat kesadaran ? Rupa, perasaan, persepsi dan dorongan karma. Rupa adalah segala kondisi luar yang terlihat mata kita. Saat ini indra telinga anda, mendengar suara saya. Ini juga merupakan kesadaran. Kemudian, perasaan dalam batin kalian, baik setelah melihat sesuatu, maupun mendengar sesuatu, berkaitan dengan kesadaran pikiran. Dengan adanya indra, kesadaran akan berfungsi. Ini tak lepas dari rupa, perasaan, persepsi, dan dorongan karma. Jika saat kita bersentuhan dengan berbagai macam objek luar, lalu timbul noda batin atau kerisauan, ini juga berkaitan dengan kesadaran pikiran kita. Jika pikiran kita sempit atau kita bertabiat buruk, kita akan dengan mudah menggangap sesuatu yang baik sebagai yang tidak kita senangi.  Perasaan ini sangat tidak nyaman. Perasaan ini diungkapkan lewat kemarahan. Kita menampilkan mimik wajah tidak senang. Bukan senyuman yang kita tampilkan, melainkan wajah marah. Ini adalah dorongan karma atau niat. Dorongan ini sangat halus. Struktur tubuh kita sesungguhnya amat menakjubkan. Kita memiliki indra mata. Saat mata bersentuhan dengan objek rupa, kesadaran pikiran kita segera membuat kita menampilkan mimic tertentu. Disinilah peran kesadaran. Apapun perasaan kita, ia akan memicu prilaku kecil seperti perubahan raut wajah. Tindakan sekecil apapun, ia adalah reaksi yang dipicu oleh kesadaran kita saat indra kita bersentuhan dengan kondisi luar.

Saat setiap orang memiliki batin yang murni, tanpa pamrih, heningh dan jernih, maka dengan sendirinya lingkungan yang tercipta  akan sangat indah. Jadi, kita sering mengatakan bahwa dengan hati lapang dan pikiran murni, kehidupan kita akan indah dan bajik. Sesederhana itu.  Sesungguhnya dalam melatih diri, kita harus mengembangkan hati yang lapang dan pikiran yang murni. Dengan demikian, kesadaran pikiran kita bersentuhan dengan kondisi luar, batin kita akan tetap tenang sehingga kita tidak menciptakan karma buruk. Kita sudah bertobat atas kesalahan masa lalu, maka janganlah membuat kesalahan baru. Ini bergantung pada pikiran dan  kesadaran kita. Singkat kata ini adalah tabiat.  Segala reaksi kita terhadap kondisi luar dipengaruhi oleh tabiat kita.

Saudara sekalian, empat kesadaran membawa banyak kerisauan karena kita adalah makhluk awam. Bagi makhluk awam, saat indra dan objek bertemu, akan membawa kerisauan yang tak terbatas. Jadi dalam mempelajari ajaran Buddha, yang terpenting bagi kita adalah mengubah keburukan jadi kebaikan dimulai dari empat kesadaran. Jika dapat mewujudkan ini segala  kerisauan dan noda batin akan lenyap dan kita akan menumbuhkan pahala (gong de) Gong adalah pelatihan diri ke dalam diri. Sedangkan “De” adalah praktik ke luar. Kita hendaknya mengarahkan empat kesadaran ini agar apapun kondisi atau masalah yang kita hadapi, kita tetap dapat  menaruh perhatian penuh.  Kondisi batin kita, prilaku kita, ekspresi kita dan tutur kata kita harus tetap dapat kita kendalikan. Untuk itu, dibutuhkan pelatihan ke dalam diri. Ini berarti kerendahan hati di dalam diri. Rendah hati berarti mengecilkan ego dan melapangkan hati. Jika kita mampu mengecilkan ego, dengan sendirinya hati kita akan menjadi lapang. Orang yang rendah hati tidak akan menyombongan diri.

Berikutnya, hati harus terbuka dan lapang. Jika mampu berpengertian dan berlapang dada, ini menunjukkan batin kita telah terlatih. Jika kita memiliki kerendahan hati, sikap penuh pengertian dan sikap lapang dada, maka saat kita berinteraksi dengan orang lain, bagaimanakah kesan orang lain terhadap segala ekspresi dan prilaku kita ? Tentu terlihat budi pekerti baik. Ini memberikan kesan terhadap orang lain bahwa pelatihan diri dan kualitas batin kita sangat baik

Batin harus dilatih, barulah kualitas akan tampak diluar. Saat pikiran bersentuhan dengan kondisi luar, jika kita dapat menggunakan Dharma untuk mengubah persepsi tentang kondisi ini, mengarahkan empat kesadaran dari keburukan kearah kebaikan, mengikis noda batin, dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan, maka pahalapun akan tumbuh. Kita harus giat melatih ke dalam diri. Ke luar terhadap setiap orang, kita harus menjalin jodoh baik. Haap semua selalu bersungguh hati.

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Membangun Empat Keyakinan ( Bagian 3/5 ) (281) https://youtu.be/uoYAo7wGXo8

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva