Sanubari Teduh – Membangun Empat Keyakinan ( Bagian 4/5 ) (282)
Menapaki jalan Bodhisattva dengan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin; penuh pengertian dan lapang dada terhadap orang dan masalah; tidak membangkitkan noda batin dan diskriminasi; dengan demikian dapat membangun empat keyakinan. Empat keyakinan terbangun, empat kelahiran rendah padam, empat ketidakgentaran diperoleh.
Berikutnya adalah membangun empat keyakinan, memadamkan empat kelahiran rendah, barulah kita memperoleh empat ketidakgentaran.
Empat Keyakinan :
1. Keyakinan pada akar
2. Keyakinan pada Buddha
3. Keyakinan pada Dharma
4. Keyakinan pada Sangha
Mengenai empat keyakinan, keyakinan adalah ibu dari segala pahala yang dapat menumbuhkan segala akar kebajikan. Semua akar kebajikan dimulai dari keyakinan, jadi kita harus mulai membangun keyakinan. Karma berarti perbuatan. Tanpa keyakinan, kita tidak akan berniat dan bertindak. Jadi, kita harus memiliki keyakinan.
Pertama adalah keyakinan pada akar. Apa yang dimaksud dengan akar ? yaitu kebenaran mutlak. Kebenaran ini adalah guru para Buddha dan sumber dari segala praktik. Dapat menaruh minat terhadap kebenaran ini, itulah yang di sebut keyakinan pada akar. Jadi saudara sekalian, artinya kita harus tahu akar kita. Keyakinan harus dimulai dari akar. Akar ini adalah yang diyakini Para Buddha, juga yang dipelajari para Buddha. Artinya, hati Buddha dan semua makhluk pada dasarnya tiada perbedaan. Kita harus yakin, bahwa setiap orang memiliki hakekat kebuddhaan. Kita sebagai makhluk awam juga disebut Buddha yang masih terbelenggu. Kita memiliki hakekat yang sama dengan Buddha. Sayangnya, akibat sebersit kegelapan batin, kita menjadi makhluk awam. Berhubung kita adalah makhluk awam, maka kini kita harus membangun keyakinan, yakin setiap orang memiliki hakikat yang sama dengan Buddha. Jadi, kita harus mulai bertekad dan berikrar. Para Buddha dimasa lampau juga memulainya seperti ini, di mulai dari keyakinan, yaitu yakin setiap orang dapat mencapai kebuddhaan. Kita harus yakin bahwa jika kita bertekad, berikrar, dan berlatih sesuai jalan yang ditunjukkan, maka kita juga bisa mencapai kebuddhaan dan menjadi Buddha. Karena itu, akar ini disebut guru para Buddha, sesuatu yang harus dipelajari para Buddha dan dimulai dari membangun keyakinan. Akar ini juga disebut sumber segala praktik.
Kita hendaknya mempelajari ajaran Buddha, tetapi pintu Dharma amat banyak. Sesungguhnya pintu Dharma yang tak terhingga juga bergantung pada pikiran dan dimulai dari satu tekad. Jadi, kita semua harus tahu bahwa hati ini adalah sumber dari segala praktik. Di dalam hati kita terdapat hakekat yang murni. Jika kita dapat meyakini ini, maka kita akan menemukan sumber dari praktik pelatihan diri ini. Jadi, keyakinan pada akar merupakan sumber.Sumber dari pelatihan diri kita adalah keyakinan. Yakin di sini berarti percaya setiap orang memiliki hakekat yang murni. Dengan demikian, kita baru bisa membangkitkan minat. Kita bertekad dengan sukacita dan menaruh minat di jalan ini. Jika kita memiliki minat, kita akan bersuka cita dan akan belajar ajaran Buddha dengan tekun. Jika kita hanya percaya bahwa semua orang memiliki hakikat yang sama dengan Buddha, tetapi tidak membangkitkan minat ataupun sukacita, maka dalam pelatihan diri ini, kita akan mudah malas. Jadi, keyakinan kita harus teguh. Dengan keyakinan yang teguh kita menemukan sumber Dharma. Setelah itu kita harus bersuka cita. Inilah yang di sebut keyakinan pada akar.
Dengan bertekad, bersuka cita, dan menaruh minat pada jalan kebenaran dan Dharma, kita akan dapat mempelajari ajaran Buddha dengan tekun dan bersemangat tanpa henti.
Keyainan kedua adalah keyakinan pada Buddha, yang juga berarti yakin pada kualitas pahala Buddha yang tak terhingga. Kita harus selalu berusaha meneladani Buddha. Jika kita meyakini bahwa Buddha kualitas pahala yang tak terhingga, maka kita hendaknya selalu menginggat dan meneladani Beliau. Kita memberi persembahan menaruh rasa hormat serta membangkitkan akar kebajikan dan mencari kebijaksanaan.
Yakin kepada Buddha berarti yakin bahwa kita dan Buddha memiliki hakekat yang sama. Buddha memiliki kualitas yang luhur, maka kita pun haru meneladani-Nya, karena beliau terlebih dahulu tercerahkan, sedangkan kita kini baru mulai bertekad untuk tercerahkan. Karena itu itu kita harus menghormati yang telah tercerahkan.
Meyakini dan menerima bahwa ajaran para Buddha memiliki manfaat besar dan senantiasa ingat untuk melatih diri, inilah yang disebut keyakinan pada Dharma. Kita juga harus yakin kepada Dharma. Kita harus meyakini dan menjalankan ajaran. Dikatakan “Meyakini dan menerima bahwa ajaran Para Buddha memiliki manfaat besar dan senantiasa ingat untuk melatih diri, inilah yang di sebut keyakinan pada Dharma “. Jadi setelah yakin pada Buddha, kita harus menerima dan meyakini ajaran yang dibabarkan Buddha. Ajaran Buddha pasti bermanfaat, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi bagi semua makhluk yang tak terhingga. Ini disebut manfaat besar. Dengan demikian, barulah kita dapat selalu mengingat tekad pelatihan diri kita. Inilah Dharma. Kita harus bersandar pada Dharma untuk membina batin dan watak kita.
Berikutnya adalah keyakinan pada Sangha. Sangha adalah mereka yang melatih diri, memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain maka senantiasalah berkumpul dengan mereka. Kita harus banyak berkumpul dengan mereka dan belajar dari mereka. Dharma terus diwariskan di dunia ini oleh Sangha. Jadi untuk mempelajari Dharma, kita harus dekat dengan Permata Sangha. Permata Sangha senantiasa melatih diri. Jadi kita harus dekat dengan orang-orang yang melatih diri, barulah bisa di jalan di jalan yang benar atau Dharma yang benar. Jadi dengan meyakini Dharma yang benar, kita akan semakin dengan Buddha. Jika kita bisa dekat dengan hati Buddha, barulah kita bisa kembali pada hakikat sejati. Jadi empat keyakinan harus sungguh-sungguh kita bangun. Kita harus yakin setiap orang memiliki hakikat yang murni, yakin Buddha memiliki kualitas pahala tak terhingga, yakin Dharma merupakan jalan pelatihan bagi kita yang membawa manfaat, serta yakin Sangha dapat membimbing kita kepada jalan yang benar. Semuanya berhubungan erat satu sama lain. Dengan demikian Dharma dapat terus diwariskan. Saudara sekalian, yang utama dari mempelajari ajaran Buddha adalah pikiran. Harap semua selalu bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Membangun Empat Keyakinan ( Bagian 4/5 ) (282) https://youtu.be/VQZBapVYwXU
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva