Orang yang penuh berkah akan senantiasa tentram; orang bijaksana akan senantiasa berlapang dada. Orang yang sadar harus mengenggam yang timbul seketika menjadi selamanya. Jika kita menyia-nyiakan waktu dalam kesesatan, menyesalpun sudah terlambat .

Saudara se-Dharma sekalian, orang yang penuh berkah akan senantiasa tentram; orang bijaksana akan senantiasa berlapang dada. Kita harus bersyukur atas masa-masa yang tentram. Kita memiliki ketentraman karena kita memiliki berkah. Berkah bukanlahdimohon, melainkan di ciptakan sendiri. Dalam setiap ucapan, tindakan, niat dan aktivitas kita, kita harus mengembangkan berkah. Berkah berkaitan dengan pembinaan diri. kita hendaknya senantiasa membangkitkan niat baik dan senantiasa bertutur kata baik terhadap orang lain.

Jadi mulut, harus bertutur kata baik, inilah yang disebut bertutur kata. Kita dapat bertutur kata baik dengan sukacita dengan orang lain dan mendoakan mereka karena batin kita penuh rasa sukacita. Jika saat kita tidak marah atau tidak senang, kita tak akan berniat menyapa orang lain. Raut wajah kita juga tak enak di pandang. Jika kita sedang gembira, yang terlihat pertama kali raut wajah kita. Wajah kita berfungsi menunjukkan senyuman. Kita harus menjadi bagai cermin bagi orang lain. Saat orang lain melihat cermin ini, mereka tersenyum. Melihat wajah yang tersenyum di cermin ini, mereka juga akan ikut tersenyum. Begitulah, segala tindakan kita, apapun itu, bahkan sebuah ekspresi pun dapat membuat orang bersuka cita. Ini di sebut jalinan jodoh berkah. Jika kita dapat menjalin jodoh berkah, mereka tersenyum, orang lain juga merasa kita berjodoh dengan mereka. Ini juga membuat hati kita gembira. Dengan hati yang gembira, kita akan tersenyum melihat orang lain. Saat pikiran kita gembira, begitu melihat orang lain, kita akan menyapa dan bertutur kata baik. Dengan demikian, tubuh, ucapan dan pikiran kita senantiasa mengembangkan berkah setiap hari.

Berkah diperoleh dengan berlaku baik terhadap orang dan membawa kebahagiaan. Demikianlah, dalam kehidupan sehari-hari, tidak sulit untuk mencitakan berkah. Selama kita sungguh-sungguh membina diri, menyapa dan bertutur kata baik kepada orang lain, bersikap baik kepada orang lain. Semua ini memupuk jalinan jodoh berkah. Jadi, orang yang penuh berkah akan senantiasa tentram. Orang-orang yang melihat kita akan bahagia. Kita saling mendoakan. Kita mendoakan orang lain, orang lain juga mendoakan kita. Jadi, dalam bersumbangsih, kitalah yang mendapat hasilnya. Ini adalah berkah. Ini karena kita memiliki kebijaksanaan. Ingatlah bahwa orang sadar harus menggengam niat yang timbul seketika menjadi selamanya. Jika kita menyia-nyiakan waktu dalam kesesatan, menyesal pun sudah terlambat. Saudara sekalian, kita semua hendaknya, kita harus menggengam kondisi langkah, yakni terlahir sebagai manusia dan bertemu ajaran Buddha. Kita sudah mendapatkannya. Karena itu kita harus selalu bersungguh hati.

Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Menanam Berkah demi Ketenangan Batin (499) https://youtu.be/HcKXeuavDlU

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva