Sanubari Teduh –  Menciptakan Berkah Tanpa Kenal Lelah (388)

Video Youtube : https://youtu.be/3BWFWW52vro

Saudara se-Dharma sekalian, kita terus membahas tentang karma. Penciptaan karma membawa penderitaan. Penciptaan seperti apa ? Ada karma buruk ada karma baik. Berkah membawa kebahagiaan, kurangnya berkah membawa penderitaan. Jangan lelah menciptakan berkah di kehidupan sekarang atau mendatang. Artinya, disini kita diberitahu orang seperti apa yang memiliki berkah. Orang yang memiliki berkah batinnya akan selalu damai dan bahagia. Jika batin bisa damai dan tenang, maka inilah manusia yang paling bahagia. Jika tidak memiliki berkah, maka akan menderita. Meski memiliki makanan lezat atau harta kekayaan, ada orang yang tidak merasa dirinya beruntung. Baik pada kehidupan ini maupun mendatang,  kita hendaknya tahu bahwa berkah di ciptakan oleh diri sendiri.

Jika tidak, maka jika berkah kita  habis dinikmati pada kehidupan sekarang, maka di kehidupan mendatang  yang ada hanyalah penderitaan.

Di kehidupan ini kita berkesempatan mendengar ajaran Buddha. Jika di dalam hati kita sudah ada kebajikan dan telah diwujudkan ke dalam perbuatan,  maka kita harus semakin giat dan tidak mundur.   Jadi, baik kehidupan kini maupun mendatang, kita jangan lelah menciptakan berkah. Dalam berbuat baik, janganlah kita merasa lelah atau malas sehingga tidak mau melanjutkan. Jika demikian, kita akan menderita. Jadi, kita harus sungguh-sungguh menciptakan berkah.

Ada berkah, maka akan bahagia; tidak memiliki berkah, maka akan menderita. Jika di dalam hati timbul niat baik, maka segeralah bertindak dan genggamlah waktu yang ada  untuk menciptakan berkah tanpa kenal lelah.

Dapat bersumbangsih dengan gembira adalah berkah. Dapat bergerak dengan bebas, berbincang, mendengar hal yang baik, berkata-kata baik, dan berbuat baik, adakah yang lebih membahagiakna  dari ini semua ? Jika tidak memiliki berkah dan tidak dapat menciptakan berkah, maka akan sangat membosankan dan menderita. Meski menggunakan pakaian dari sutra dan tinggal di rumah mewah, sulit untuk dapat merasa bahagia.  Di kehidupan sekarang dia seperti itu, di kehidupan mendatang juga demikian. Di kehidupan sekarang dia seharusnya menciptakan berkah. Demikian pula untuk kehidupan mendatang.  Dia hendaknya bertekad untuk menciptakan berkah. Ini bergantung pada pandangan hidup. Bagaimana menjadi orang yang penuh berkah ? Kita harus banyak berbuat baik dan memupuk berkah.Berbuat jahat berarti menciptaka karma buruk.

Kita terus membahas tentang pertobatan.  Dengan bertobat, barulah karma buruk dapat terkikis. Siapa yang tidak pernah melakukan kesalahan ? Siapa yang tidak pernah berbuat karma buruk ?  Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kewaspadaan. Setiap hari kita harus bertobat.

Sebelumnya kita membahas pertobatan atas kesalahan umum. Yang dimaksud umum adalah tubuh, ucapan, dan pikiran. Dalam setiap pikiran dan perbuatan, banyak karma buruk yang kita ciptakan. Kini kita membahas yang lebih khusus.

Baik umum maupun khusus, kasar maupun halus, ringan maupun berat, dikatakan maupun tidak, serta berbagai jenis turunannya, semoga semua lenyap adanya.

Khusus disini dibagi menjadi yang kasar dan yang halus. Yang kasar adalah tujuh cabang karma dari tubuh dan ucapan.  Karma buruk dan mulut meliputi berdusta, omong kosong, bergunjing, dan berkata kasar. Karma dari tubuh meliputi membunuh, mencuri, dan berbuat asusila. Yang halus adalah pikiran. Ada tiga karma buruk lewat pikiran, yaitu ketamakan, kebencian dan kebodohan.  Segala perbuatan bersumber dari pikiran. Karma ini ada yang ringan, ada yang berat. Yang ringan mencakup perbuatan yang tak disengaja. Kadang kita melakukan sesuatu tanpa sengaja. Namun meski tidak sengaja, kadang ucapan kita telah melukai orang lain. Karena itu, kita tetap harus bertobat. Mungkin juga tindakan kita yang tak di sengaja telah melukai orang lain atau mengalami sesuatu. Ini adalah sesuatu yang tidak disengaja. Ini termasuk ringan, sedangkan yang termasuk berat adalah perbuatan yang disengaja.

Saat akan berbuat jahat, apakah orang berpikir dahulu ? Mereka pasti memikirkan masak-masak.  Mereka membuat berbagai siasat agar orang lain masuk ke dalam perangkap. Ini adalah karma buruk yang berat. Inilah yang disebut berat. Ada pelanggaran yang dikatakan atau diakui. Setelah melakukannya,  orang itu mengaku salah dengan tulus. Ini adalah pengakuan sehingga orang-orang tahu bahwa dia pernah berbuat kesalahan. Dikatakan bahwa pertobatan adalah pemurnian. Setelah bertobat, dia memperbaiki diri.

Adapula yang tidak dikatakan atau diakui. Jelas-jelas dia berbuat banyak kesalahan, tetapi dia menutupinya. Dia menutupi kesalahannya.  Orang yang menutupi kesalahan akan cenderung mengulangi kesalahannya karena merasa orang lain tidak mengetahui apa yang dia perbuat. Jadi, dia merasa semua yang dia lakukan tidak diketahui orang lain dan boleh diulangi. Kesalahan yang tidak diakui dan terus diulangi ini termasuk pelanggaran yang lebih berat. Pelanggaran ini beserta turunannya mengikuti kita bagai bayangan. Baik ringan maupun berat, karma sama-sma sudah tercipta. Namun, yang ringan akibatnya juga ringan. Jadi, harap semua selalu bersungguh hati.

Demikianlah dikutip  dari video Sanubari Teduh –  Menciptakan Berkah Tanpa Kenal Lelah (388) https://youtu.be/3BWFWW52vro

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva