Sanubari Teduh – Mengembangkan Kebajikan dan Memutus Kebencian  (276)

 

 Manusia tidal lepas dari kondisi luar dan pikiran. Jika pikiran dapat menyatu dengan kondisi, batin kita pun akan hening dan jernih. Mengenai masa lallu, masa kini, dan masa depan, kitapun dapat melihat dengan jelas. Kesalahan masa lalu harus kita perbaiki. Untuk masa depan, kita harus sungguh-sungguh melatih diri. Apakah pelatihan diri sangat rumit ? sangat sederhana. Sederhana tetapi sulit untuk teguh di dalamnya. Inilah letak kesulitannya. Dimana letak kesederhanaannya ? Sederhana untuk mengubah cara bicara. Ada orang yang memiliki kebiasaan berbicara yang angkuh tidak mengandung kerendahan hati. Orang seperti ini sangat sombong dan tidak bisa rendah hati. Diri sendiri tidak merasakan seperti itu tetapi orang mungkin terluka karenanya. Ini adalah sebuah tabiat. Melatih diri berarti harus berbuat baik. Ada, kita harus berbuat baik, tetapi kita kurang berhati-hati sehingga kasar dalam bertindak. Meski kita melakukan perbuatan baik dan membantu orang, tetapi  membuat orang lain tidak senang dan tidak merasakan suka cita.  Dengan begitu rasa syukur tidak bisa bangkit. Rasa syukur orang lain tidak bisa bangkit karena cinta kasih kita tidak kita wujudkan ke dalam tindakan nyata. Inilah yang di sebut praktik. Kita harus melakukan praktik.

 Tiga Kebijaksanaan

1.      Kebijaksanaan dari mendengar Dharma

2.      Kebijaksanaan dari merenungkan Dharma

3.      Kebijaksanaan dari mempraktikkan Dharma

Memahami tiga kebijaksanaan berarti mengetahui kondisi masa lalu, mengetahui apa yang harus dilakukan saat ini, dan memahami apa yang harus dilakukan dimasa depan untuk mencapai tujuan. Inilah yang di sebut memahami tiga kebijaksanaan. Bukan hanya diri sendiri yang tahu,  tetapi juga memberitahu seluruh dunia. Dengan mendengar, merenung dan praktik, barulah tiga penembusan dapat dicapai, barulah kita dapat memahami segala Dharma; barulah pikiran kita dapat terbuka, jadi kebijaksanaan dan tiga penembusan  sangatlah penting. Meski hanya dua istilah. Ini dapat membuat batin kita lebih lapang, murni dan cemerlang. Bukankah ini kondisi batin yang hening dan jernih ? kondisi batin ini sangat murni dan sangat sempurna. Dengan demikian , tiga penderitaan akan lenyap.

Setelah mendengar Dharma, kita harus terus merenung dan mempraktekkannya hingga merealisasi kesempurnaan dari  tiga kebijaksanaan dan tiga penembusan. Dengan demikian kita  akan dari tiga penderitaan. Dengan batin yang jernih seperti ini, apakah kita akan melakukan kesalahan ? Tidak, saat batin kita jernih, akan kah kita tidak dapat berpikir jernih. Saat kondisi yang tidak diharapkan terjadi ?  Kita pasti dapat berpikir jernih. Selama batin kita jernih,  maka saat kondisi tidak diinginkan muncul. Kita akan dapat segera mengatasinya. Saat dapat berpikiran terbuka dan jernih. Maka saat masalah terjadi, kita tetap tak akan begitu menderita.

 Saudara sekalian, pelatihan diri sangat sederhana, kita cukup melenyapkan tabiat buruk kita. Dengan begitu maka secara alami kebajikan akan tumbuh. Jadi, “Kembangkan kebajikan dan hindari kebencian “ Mengapa kita seing marah-marah ? karena kita tidak punya hati yang bertobat. Dengan bertobat, barulah kita bisa membangkitkan kesabaran. Tanpa pertobatan, kita tak akan punya kesabaran. Tanpa kesabaran, kebajikan tak akan tumbuh. Jadi saya harap setiap orang selalu bertobat. Bersungguh sunggulah selalu.

 

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Mengembangkan Kebajikan dan Memutus Kebencian  (276) https://youtu.be/7vB2WZVd8wc

 

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva