Sanubari Teduh – Mengembangkan keluhuran Diri Sendiri (485)
Video Youtube : https://youtu.be/Hy5JvPfQT3Q
Saudara se-Dharma sekalian, dalam melatih diri, kita harus menjaga sila dan aturan bangunlah keyakinan, ikrar dan praktik. Praktikkan cinta kasih, welas asih, sukacita dan keseimbangan batin. Jangan merusak keluhuran diri sendiri dan kekurangan belas kasih.
Saudara sekalian, kita telah bertekad untuk melatih diri. Jadi, menjaga sila dan aturan adalah kewajiban kita. Di dalam ladang pelatihan jika tidak menjaga sila, apakah layak di sebut ladang pelatihan ? Jadi berlandakan aturan dan sila kita harus membangun keyakinan, ikrar dan praktik. Jika tidak membangun keyakinan, berhubung kita sendiri yang memilih dan berikrar untuk melatih diri, bagaimana kita bisa berlatih tanpa keyakinan ? Setelah membangun keyakinan, kita harus meneguhkan ikrar. Setelah ikrar terbangun kita harus menjalankan praktik nyata.
Jadi, kita harus membangun keyakinan, ikrar dan praktik. Setelah keyakinan benar terbangun, kita harus meneguhkannya. Setelah ikrar dibangun, kita harus menjalankan praktik nyata. Jika dapat membangun keyakinan, ikrar, dan praktik serta tidak menyia-nyiakan waktu, kita dapat memupuk pahala. Ke dalam kita melatih rendah hati, keluar kita membina tata krama. Ke dalam diri kita membina keluhuran. Terhadap orang lain kita berbudi pekerti. Dengan begitu orang-orang akan suka dan hormat kepada kita. Inilah semerbak kualitas luhur. Dalam melatih diri, kita tidak boleh lepas dari cinta kasih, welas asih, sukacita, keseimbangan batin. Cinta kasih berarti berharap semua orang berbahagia. Welas asih berarti tidak tega melihat orang lain menderita. Jika kita bersenang-senang, sedangkan orang lain menderita, apakah kita tega ? Saat orang lain menderita, bagaimana kita bisa bersenang-senang, menghindari pekerjaan berat dan membiarkan orang lain bersusah payah ? Kita menghindari tugas berat dan hanya memilih yang ringan apakah ini termasuk penuh dengan welas asih ? Jadi, cinta kasih berharap semua orang bahagia. Bekerja dalam kebersamaan, semua orang bersukacita. Semua orang bekerja dengan senang hati.
Jadi, jika dapat bekerja sama dan berbagi, inilah berkah. Ada orang sedang kesulitan. Kita tidak tega. Kita harus bersumbangsih dan membantu untuk meringankan beban mereka. Mungkin saat orang lain terlalu lelah, kita membiarkannya istirahat sejenak dan kita mengantikannya bekerja. Inilah welas asih dan empati. Jadi, cinta kasih dan welas asih berarti menggangap orang lain layaknya diri sendiri. Saat diri kita berharap untuk bahagia, kita juga berharap orang lain bahagia. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
Demikianlah kita yang sama-sama berada di ladang pelatihan ini. Kita harus saling membantu. Saat mulai menjalankan tugas, semua orang sama-sama bekerja. Saat tiba waktu beristirahat, semua orang sama-sama beristirahat.Demikianlah ladang pelatihan diri yang penuh cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Kita tentu harus melepaskan cinta kasih individu yang mementingkan diri sendiri. Ini tidak benar. Jadi, kita terlebih dahulu melepas ego, baru bisa mengembangkan cinta kasih. Jadi, jika kemelekatan tidak dilenyapkan, kita tak dapat bersumbangsih di tengah orang banyak. Jadi, di dalam ladang pelatihan, cinta kasih, welas asih, sukacita dan keseimbangan batin harus di kembangkan. Jangan merusak keluhuran diri sendiri dan kekurangan belas kasih.
Jika kita engan melatih diri ke dalam dan tidak mau bersumbangsih keluar, inilah yang disebut keluruhan diri rusak. Siapa yang berlatih, dialah yang akan memetik hasilnya. Pelatihan diri adalah urusan pribadi. Jika Anda tidak mau berlatih atau tidak mau tekun dan bersemangat, ini tidak ada urusannya dengan orang lain. Anda hanya menambah kerisauhan orang lain. Jadi, jika tidak melatih diri, kita akan merusak keluhuran diri sendiri. Jadi, janganlah merusak diri sendiri dengan menyia-nyiakan waktu sehingga diri menjadi rusak. Kita harus memiliki belas kasih.
Saudara sekalian dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus sungguh-sungguh menjalankan kewajibn kita. Berhubung kita ingin melatih diri, kita harus menjaga sila dan aturan. Dengan demikian, tidak akan ada pelanggaran dalam ladang pelatihan ini. Seiring berjalannya waktu, jiwa kebijaksanaan kita bertumbuh. Berhubung telah bertekad untuk melatih diri, kita harus membangun keyakinan, ikrar dan praktik untuk mengembangkan keluhuran kita. Kita harus mempraktikkan cinta kasih, welas asih, sukacita, keseimbangan batin. Jangan merusak keluhuran diri sendiri dan kekurangan belas kasih. Jangan hanya berdiam diri melihat orang bersumbangsih dan bekerja. Ini juga tidak benar. Saat orang bekerja, kita harus berempati. Saudara sekalian, pelatihan diri dipupuk seiring waktu. Masa lalu tidak akan kembali. Jadi, jika membina keluhuran, berarti kita telah menyia-nyiakan waktu. Jadi, harap semua selalu bersungguh hati.
Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Mengembangkan keluhuran Diri Sendiri (485) https://youtu.be/Hy5JvPfQT3Q
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva