Sanubari Teduh – Mengendalikan Diri, Menegakkan Tata Krama, dan Menjaga Integritas (491)
Video Youtube : https://youtu.be/SjilJNxfwy0
Saudara se-Dharma sekalian, setiap hari kita membahas tentang pikiran. Saat sebersit pikiran timbul, 80ribu pintu Dharma terbuka. Jika kita dapat membangkitkan niat baik setiap hari, berkah dan kebijaksanaan akan tumbuh setiap saat. Berkah dan kebijaksanaan adalah Dharma. Saudara sekalian, bagaimana agar pintu Dharma di hati kita dapat terbuka ? Kita harus mengendalikan diri, menegakkan tata krama, dan tahu malu.
Kendalikan diri, tegakkan tata krama, berintegritas. Tahu malu, sucikan batin, murnikan niat, jaga kemurnian diri, kasihi diri sendiri, pilih teman yang baik, jauhi teman buruk.
Kita harus mengingatkan diri sendiri, mengenali kondisi luar dan pikiran di dalam batin. Adakah pikiran kita terbuai oleh kondisi luar ? baik saat menghadapi orang, masalah, maupun benda, adakah niat baik kita terpengaruh ? Ada ? Jika ada, kita harus mengingatkan diri sendiri dan segera mengatasinya. Inilah yang disebut mengendalikan diri Menegakkan tata krama berkenaan dengan sikap kita terhadap orang, baik dari sisi suara kita maupun ekspresi wajah. Saat bersumbangsih atau melakukan hal lain, sudahkah kita mengikuti norma kesopanan ?
Dalam hubungan antar manusia, jika kita tidak memiliki kesopanan, tatanan masyarakat akan kacau. Tatanan keluarga juga akan kacau. Terlebih dalam kehidupan biara, tidak boleh kurang pengendalian diri dan tata krama, ini adalah pelatihan keluar dan ke dalam. Mengendalikan diri adalah pelatihan ke dalam. Bertata krama adalah praktik keluar. Jadi, kita harus selalu mengingatkan diri sendiri untuk tahu malu an bertata krama.
Di posisi mana kita berada, kita harus menjaga diri sendiri. Jangan sampai keluar batas kesopanan. Kita harus menjaga kemurnian diri sendiri. Inilah memurnikan dan mengasihi diri sendiri. Kita harus menjaga kemurnian diri dan mengasihi diri sendiri. Kita harus tahu malu, jika tidak kita mungkin akan di hakimi orang di belakang. Kita adalah praktisi pelatihan diri. Sikap kita, ucapan kita dan tindakan kita, apakah sudah sesuai dengan status kita ? Dalam diri pribadi baik berkeluarga maupun membiara kita harus menjaga kesopanan dan integritas.
Dalam hubungan antarmanusia, kita harus menjaga norma seagai manusia. Inilah yang disebut menjaga integritas. Sebagai manusia, kita harus menjaga kemurnian. Janganlah tamak atau menyebabkan pencemaran bagi tubuh dan pikiran kita sendiri. Kita seharusnya mengerti tentang rasa malu. Saat duduk di sekolah dasar, di pintu sekolah sering tertera tulisan ini.
Kita harus menjaga kemurnian diri dan mengasihi diri sendiri . Artinya, kita harus menyucikan batin atau berniat tulus. Itulah sikap tahu malu. Kita harus bersungguh hati.
Tentu dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus melatih diri dan membimbing orang lain. Namun ada orang yang tidak bisa mengasihi dan melatih diri sendiri. Bagaimana bisa membimbing orang lain ? jadi, saat mulai melatih diri, kita harus memilih lingkungan dan teman-teman yang baik. Sulit menemukan sahabat yang baik. Jadi, sebelumnya, saat membahas tentang enam perenungan, kita juga membahas pentingnya memilih sahabat baik. Sahabat baik sangat penting bagi kita. Kita harus menjauhi teman yang buruk. Sahabat atau teman sungguh membawa pengaruh besar bagi kita.
Jadi, antara teman yang baik dan buruk, kita harus memilih dengan baik. Jika kita sendiri belum bisa mempengaruhi orang lain, yang terpenting kita pun harus memilih orang yang akan mempengaruhi kita. Tentu kita harus memilih teman yang baik yang dapat membimbing kita ke arah kebajikan. Jika kita bergaul dengan teman yang buruk, kita juga akan berjalan ke arah keburukan. Jadi, kita harus memilih teman. Dikatakan bahwa, teman dalam pelatihan diri juga harus dipilih. Sesungguhnya setiap orang datang ke ladang pelatihan ini, seharusnya berhati baik, tetapi tabiat buruknya sulit diubah. Jadi, kita harus memilih teman dalam pelatihan diri. kita harus tahu orang-orang yang memiliki tabiat buruk. Misalnya, jika orang itu berbicara, kita tidak boleh percaya begitu saja. Melihat orang-orang yang bertabiat baik, kita harus belajar dari mereka. Inipun sering kita bahas. “Dalam kelompok tiga orang, kita pasti menemukan guru. “ “Teladani kebaikannya; bercermin dari keburukannya untuk perbaiki diri. “ Inilah cara memiliki sahabat yang baik. Jadi, kita harus bersungguh hati.
Berintegritas, tahu malu, penuh rasa hormat, mengembangkan kebaikan dan waspada, menjaga kemurnian, pemaaf, jauh dari teman yang buruk. Selalu bertemu jalinan jodoh yang baik.
Penggalan ini seharusnya sangat jelas. Kita harus berintegritas. Integritas dan sikap tahu malu ada bersamaan. Integritas berarti bersih atau murni . Tahu malu berarti kita harus selalu mengingatkan diri sendiri. Jangan melanggar aturan dan sila. Jika seorang praktisi melanggar aturan atau sila, dia tidak pantas disebut sebagai seorang praktisi. Selain itu, jika mengaku memiliki pelatihan yang baik, tetapi tidak berintegritas dan tidak punya rasa malu, berarti pelatihan diri orang itu tidak baik. Tahu malu berarti kita harus menjaga dan mengasihi diri sendiri. Kita juga harus penuh rasa hormat. Sebagai manusia, kita harus mengerti tata krama. Kita harus bertata krama dalam tindak tanduk.
Saudara sekalian, rasa hormat harus selalu kita jaga. Kita juga harus senantiasa bertobat dan mengingatkan diri sendiri. Jadi, harap semua bersungguh-sungguh dan mengendalikan diri, menegakkan tata krama, berintegritas, dan tahu malu. Kita harus berpikiran murni dan berniat tulus, menjaga kemurnian diri dan mengasihi diri, memilih teman yang baik, menjauhi teman yang buruk. Harap semua lebih bersungguh hati.
Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Mengendalikan Diri, Menegakkan Tata Krama, dan Menjaga Integritas (491) https://youtu.be/SjilJNxfwy0
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva