Sanubari Teduh – Menjaga Sila dan Saling Mengasihi (0389)

 

Video Youtube : https://youtu.be/DUqwRl7oUXU

 

Saudara se-Dharma sekalian. Menghormati kehidupan, menjaga sila dan saling mengasihi terhadap makhluk  berperasaan ataupun tidak; semua yang bernyawa dan memiliki kesadaran ingin hidup dan takut di bunuh atau dilukai. Inilah kasih sayang semua makhluk. Kita semua harus menghormati kehidupan. Bukan hanya menghormati kehidupan, kita juga harus menjaga sila dan saling mengasihi. Kita harus sungguh-sungguh menjaga pikiran kita dan memperhatikan prilaku kita.

Kita harus memikirkan segala sesuatu baik yang bernyawa maupun tidak. Yang tak bernyawa contohnya adalah rumput dan kayu.Apakah rumput dan kayu benar-benar tidak bernyawa ? Jika tidak bernyawa, bagaimana sebutir benih dengan dukungan berbagai kondisi dapat tumbuh menjadi rumput  atau kayu ? Semua ini bagaikan memiliki nyawa. Ini termasuk semua benda di dunia. Saat suatu benda berguna, maka ia bagaikan memiliki nyawa. Benda apakah yang tidak memiliki guna ? Ambil lantai sebagai contoh. Karena tanah ini dilapisi semen. Namun semen saja tidak cukup. Demi kebersihan, di gunakan lantai berbahan kayu. Inilah kegunaan lantai. Tanpa pelapis tanah ini, mana mungkin ruangan sebersih sekarang sehingga kita bisa duduk di sana ? Tanpa semen di bawa lapisan lantai, bagaimana tanah bisa menjadi rata? Tanpa adanya lapisan tanah, bagaimana lapisan tanah bisa menjadi solid ? Bayangkan, semuanya memiliki guna dan fungsi. Semuanya bagaikan memiliki nyawa. Sesuatu yang berguna bagaikan bernyawa.

Saat sakit, manusia juga harus berobat, ini ibarat garansi pada barang. Dunia materi memiliki sifat yang sama. Jadi, kita harus menjaga sila dan saling mengasihi demi menghormati kehidupan. Segala sesuatu mengandung kehidupan. Jadi, kita harus menjaga sila dan saling mengasihi. Kita harus mengasihi semua makhluk. Segala yang berperasaan atau tidak, memiliki kehidupan, terlebih lagi makhluk hidup yang memiliki kesadaran. Dengarkan suara burung berkicau ! Dengar…..  Dengarkan serangga mengerik ? Dengar… Semua itu juga kehidupan. Jadi, segala yang memiliki kesadaran adalah kehidupan. Segala yang bernyawa pasti ingin hidup dan berharap untuk tidak di bunuh.

Berikutnya dikatakan, “ Jika ditelusuri, sejak masa tanpa awal, semua makhluk ini pernah menjadi orang tua, saudara ataupun kerabatku,” Kita dapat merenungkan bahwa semua makhluk dalam berbagai kehidupan sejak masa tanpa awal dengan wujud yang berbeda-beda di enam alam mungkin pernah menjadi orang tua, anak, saudara ataupun kerabat kita. Ini mungkin saja. Mungkin mereka pernah menjadi  sanak saudara kita. Meski kutipan teks ini sangat sederhana, tetapi maknanya sangatlah dalam.  Kita harus menyelaminya dengan seksama.

Di dalam Brahmajala Sutra, ada penggalan seperti ini.

“ Semua makhluk yang laki-laki adalah ayahku, yang perempuan adalah ibuku. Aku sudah terlahir dari kehidupan ke kehidupan, maka semua makhluk di enam alam adalah orang tuaku “ ( Brahmajala Sutra ).

Dari penggalan ini kita bisa merenungkan, apakah enam alam hanya terdiri atas manusia ? Tidak. Intinya di enam alam kelahiran kembali, baik terhadap yang berwujud maupun tidak,kita harus mengembangkan cinta kasih.

Ditengah banyaknya ketidaktahuan, kita harus sungguh-sungguh menganggap semua makhluk sebagai keluarga sendiri. Deengan begitu, kita tak akan menjalin rasa benci dan dendam. Untuk itu, harap semua selalu bersungguh hati.

 

Demikianlah dikutip  dari video Sanubari Teduh – Menjaga Sila dan Saling Mengasihi (0389) https://youtu.be/DUqwRl7oUXU

 

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv

 

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva