Sanubari Teduh – Menjalankan Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan (439)

Video Youtube : https://youtu.be/BjkNVYDlJjo

Saudara se-Dharma sekalian, ingatlah selalu Empat Pikiran Tanpa Batas. Cinta Kasih, Welas asih, sukacita dan keseimbangabatin harus ada dalam hati kita. Dengan begitu lima sila akan dapat kita pegang teguh. Kita harus tahu

Lima Sila
Tidak membunuh
Tidak mencuri
Tidak berbuat asusila
Tidak bicara tidak benar
Tidak mengkomsumsi zat memabukkan

Dari sepuluh kejahatan, karma ucapan ada empat jenis ( berkata-kata kasar, berdusta, bertutur kata kosong, bergunjing ) Jadi, kita harus selalu mengembangkan Empat Pikiran Tanpa Batas, yaitu cinta kasih, welas asih, sukacita, dsn keseimbangan batin. Kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan. Kita harus menaati sila untuk mencegah kesalahan. Kita harus menaati lima sila atau sepuluh sila. Demikianlah orang bijaksana dapat menjaga diri sendiri. Untuk menjaga diri sendiri, kita harus menjaga lima sila atau sepuluh sila. Jika kita dapat menjaga sepuluh sila, kita akan berada dalam sepuluh kebajikan.

Jika dapat mengikis sepuluh kejahatan, kita akan berada dalam sepuluh kebajikan. Jika berada dalam sepuluh kebajikan, kita akan dapat menjaga arah dan keyakinan kita. Segala yang kita lakukan atau ucapkan dalam menghadapi orang dan masalah akan sangat murni. Kita memegang teguh kesetiaan, keyakinan dan kejujuran. Inilah yang harus dipegang teguh dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, Mengembangkan Empat Pikiran Tanpa Batas, giat menjalankan lima sila, mempraktikkan sepuluh kebajikan, menjaga tekad dan keyakinan.

Di dalam kehidupan sehari-hari, semua ini tak boleh lepas dari diri kita, dengan demikian, seperti penggalan berikutnya mengatakan : Akibat karma ucapan dusta, karakter kita menjadi rusak. Dampak lebih besar adalah keluarga, bahkan masyarakat dan negara. Mengapa disebut dusta ? Penjelasannya ada di penggalan berikut: Kebohongan terbesar adalah mengaku mencapai padahal belum. Seseorang mungkin belum sampai pada tahap tertentu, tetapi dia menyesatkan orang demi reputasi dan keuntungan. Ada orang, mungkin berkata. “ Saya tahu, saya telah mencapai empat buah pencapaian. “.

Kita harus memiliki keyakinan yang bijaksana. Menghormati Buddha bertujuan untuk membangkitkan ketulusan. Bahkan tubuh dan batin kita sama-sama menghormat dengan tulus inilah semangat dalam praktisi agama. Jadi, kita tak boleh percaya takhayul. Kita harus memiliki keyakinan yang bijaksana. Berhubung di masa lalu kita pernah menciptakan karma buruk, maka kini kita dengan tulus bertobat atas semuanya. Jika kita pernah tersesat di masa lalu atau mengikuti keyakinan sesat, kini segeralah memperbaiki diri. Ini berarti kita bertobat. Jadi, kita harus selalu bertobat dengan tulus. Kita, harus senantiasa bersungguh hati. Jika pikiran diarahkan ke arah kebajikan dan kebenaran, segala karma buruk secara alami akan terkikis. Jika tidak melakukannya, tak akan ada akibat buruk. Jadi, harap semua selalu bersungguh hati.

Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Menjalankan Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan (439) https://youtu.be/BjkNVYDlJjo

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva