Sanubari Teduh – Pikiran Menentukan Berkah dan Bencana (506)

Video Youtube : https://youtu.be/Go96B7D7jnc

Saudara se-Dharma sekalian, sebersit niat dapat mengubah batin kita. Saat niat buruk bangkit, roda keburukan akan akan berputar. Saat niat baik bangkit, roda berkah juga akan berputar. Baik dan buruk bergantung pada sebersit niat. Jadi kita harus menjaga pikiran dengan baik. Jika pikiran tidak
dijaga dengan baik, kita mungkin menciptakan karma buruk.

Neraka batin menyiksa seketika. Pikiran dan kesadaran menderita tak tertahankan. Penderitaan tubuh dan batin bukan di sebabkan orang lain. Hanya diri sendiri yang tak meyakini hukum karma.

Saudara sekalian, saya hendak membagikan penggalan ini. Tadi kita sudah membahas bahwa pikiran harus di jaga dengan baik. Saat sebersit niat timbul. Jika niat baik, itulah berkah. Berkah membawa kebahagiaan. Benih dan kondisi berkah akan membawa buah berkah. Ini diawali dari sebersit niat. Begitupula, jika niat pikiran mengarah pada keburukan, roda keburukan akan berputar. Dan mengundang banyak bencana. Inilah yang disebut neraka batin. Kita tidak perlu menunggu neraka yang tidak terlihat mata. Apakah orang jahat benar-benar jatuh ke neraka ? Apakah dia yang jahat semasa hidupnya akan terlahir di alam neraka ? Kita tidak bisa melihatnya. Kita memang tidak bisa melihatnya, Namun, jika kekuatan karmanya besar, kita bisa melihatnya dalam kehidupan ini juga. Kita tidak bisa melihat neraka batin. Orang yang berbuat jahat, sesungguhnya batinnya, juga penuh kerisauan dan ketakutan. Batinnya tidak damai. Batinnya juga menderita. Saat seseorang marah atau memiliki nafsu keinginan yang besar, sesungguhnya dia juga tidak bahagia.

Inilah kondisi batin orang pada umumnya. Kondisi batin seperti ini mengarahkannya pada kondisi neraka. Orang lain melihat seakan tidak ada apa-apa. Kedengarannya juga tidak ada apa-apa. Namun dia sendiri merasa kondisinya amat parah bagai diterjang ribuan pisau. Dia merasa orang-orang memperlakukannya dengan kejam. Kondisi batin seperti ini disebut neraka batin. Dalam seketika, kondisinya bisa berubah. Pikirannya juga mengalami penderitaan yang tak tertahankan. Penderitaan ini ada dalam pikiran dan kesadarannya. Dia merasa tidak bisa bertahan hidup di dunia.

Di masyarakat saat ini banyak orang yang mengalami hal ini. Sesungguhnya apa yang terjadi ? Tidak ada apa-apa. Mengapa orang banyak bunuh diri dengan melompat dari gedung, menyiksa diri dengan berbagai cara, atau mengakhiri nyawa sendiri? Ini karena mereka mengalami neraka batin.
Sesungguhnya, tidak ada apa-apa, hanya saja batin mereka mengalami penderitaan yang tak tertahankan. Apakah dengan begitu penderitaannya akan berakhir ? Mereka menciptakan lebih banyak karma buruk. Bukankah kita sudah pernah membahas bahwa bunuh diri termasuk karma pembunuhan ? Terlebih lagi membunuh diri sendiri. Orang tua memberi kita tubuh ini. Tubuh ini adalah darah daging orangtua. Orang tua juga susah payah membesarkan kita. Bunuh diri atau mengakhiri nyawa sendiri sama dengan membunuh tubuh yang diberikan dan diwariskan oleh orang tua.

Jadi, orang yang benar-benar berbakti harus mengasihi diri sendiri. Inilah adalah wujud balas budi. Bukan hanya mengasihi tubuh sendiri, tetapi juga menjaga pikiran sendiri. Tubuh dan batin harus dijaga kesehatannya. Inilah wujud rasa syukur. Kita bersyukur atas budi luhur orang tua, semua makhluk dan alam ini yang memungkinkan kita memiliki tubuh yang sehat. Selain mengasihi diri sendiri, kita juga mengasihi orang lain. Inilah balas budi. Sungguh, budi luhur alam, budi luhur semua makhluk, dan budi luhur orang tua harus kita balas lewat sumbangsih nyata dengan tubuh kita ini.

Sebaliknya, jika kita mencelakai diri sendiri atau tidak menjaga pikiran kita dengan baik, bukan hanya tidak menciptakan berkah, kita juga menciptakan keburukan berputar dalam batin dan akan menciptakan karma buruk yang berat. Intinya tubuh dan pikiran harus di jaga dengan baik.

Adakalanya kita menciptakan karma buruk. Jika pikiran tidak di jaga dengan baik, kita akan mengalami neraka batin. Dengan demikian kesadaran kita akan menderita. Penderitaan ini tak tertahankan. Sulit untuk mempertahankan penderitaan ini. Intinya, semua bergantung pada sebersit niat. Penderitaan fisik dan batin kita bukan disebabkan oleh orang lain. Penderitaan yang dialami tubuh dan pikiran kita akibat berbagai kondisi dan siksaan yang kita hadapi, sesungguhnya bukan disebabkan oleh orang lain, melainkan diri sendiri.

Dalam kehidupan lampau, kita telah menjalin jodoh ini dan telah menanam benih kehidupan ini sehingga pada kehidupan ini, kita bertemu dengan kondisi yang membuat tubuh dan batin kita menderita. Jangankan salah orang lain. Semua ini bukan di sebabkan oleh orang lain. Melainkan diri sendiri. Karena kita sendiri tidak percaya atau tidak peduli pada hukum karma , kita melakukan berbagai kejahatan. Akibatnya, kini kita mengalami berbagai hal yang tidak diinginkan atau terlahir di negara yang penuh penderitaan, di daerah perbatasan. Di daerah yang miskin, atau daerah yang penuh bencana. Semua ini tidak bisa dikendalikan. Ini bagai neraka dialam manusia. Bukankah tempat-tempat seperti itu sangat banyak di alam manusia ?

Saudara sekalian, sebagai praktisi Buddhis, kita harus menjaga pikiran dengan baik. Begitu roda dalam batin ini berputar, berkah dan bencana ditentukan oleh pikiran sendiri. Jadi,kita semua harus selalu bersungguh hati.

Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Pikiran Menentukan Berkah dan Bencana (506) https://youtu.be/Go96B7D7jnc

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva