Sanubari Teduh – Pikiran, Perhatian dan Pandangan Benar (474)

Video Youtube : https://youtu.be/rb-Ne20nJ0A

Saudara se-Dharma sekalian, sulit terlahir sebagai manusia, sulit pula bertemu ajaran Buddha. Kita harus menghormati kitab suci dan menghormati ajaran Buddha. Buddha membimbing kita agar kita dapat berjalan di Jalan Bodhisattva. Hati Bodhisattva tak tega melihat semua makhluk menderita. Inilah hati Boddhisattva. Semua makhluk diliputi penderitaan. Mendengarnya saja Bodhisattva tidak tega. Makhluk sejahat apapun, kita tidak meninggalkannya. Dengan ajaran yang benar, kita membimbingnya pada pandangan benar. Terlebih lagi, pada orang yang melatih diri bersama kita, kita harus memiliki semangat Mahayana. Apa itu semangat Mahayana ? saya sering mengatakan kepada semua orang untuk melapangkan hati dan bertoleransi terhadap semua.

Kita harus memiliki hati seluas jagat raya. Dengan memiliki hati yang lapang, bagaimanapun sikap orang terhadap kita, kita tetap dapat memaafkannya. Orang mampu bertoleransi adalah orang yang bijaksana dan berpengertian. Hati yang lapang dapat memaklumi segalanya. Kebijaksanaan tinggi apat berpengertian terhadap segala hal. Dengan adanya pengertian dan toleransi, terhadap semua makhluk atau yang lebih dekat seperti rekan di tempat pelatihan yang sama, kita tidak pernah meninggalkan mereka. Kita harus berlapang dada terhadap mereka dan tidak tega melihat mereka berbuat kesalahan.

Sulit terlahir sebagai manusia. Sulitpula bertemu ajaran Buddha. Kita berjodoh untuk bertemu. Jadi, kita harus membuka hati terhadap orang yang dekat ataupun jauh. Kita tidak tega semua makhluk menciptakan karma buruk dan menderita. Jadi kita tidak boleh meninggalkan mereka dan harus membimbing mereka menujuh pandangan benar. Ini sangat penting. Jadi, tiada cara khusus untuk melatih diri. Yang terpenting ialah pikiran kita. Jika pikiran kita benar dan lurus, segala prinsip kebenaran akan selaras. Jika pikiran kita menyimpang, segala hal juga akan menyimpang. Jadi, kita harus senantiasa menjaga pikiran kita.

Jadi, dalam kehidupan sehari-hari sebagai praktisi Buddhis yang telah memasuki pintu Buddha, kita harus menjadi praktisi dan pembabar jalan. Jadi kita harus menjadi penyebar Dharma. Untuk itu kita tidak boleh meninggalkan satu orangpun. Kita harus membimbing mereka memasuki pandangan benar. Inilah hati Bodhisattva yang tak tega melihat penderitaan semua makhluk menciptakan karma buruk dan menderita. Setiap saat, sebelum menjaga pikiran orang, kita harus menjaga pikiran sendiri. Untuk itu, kita harus selalu bersungguh hati.

Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Pikiran, Perhatian dan Pandangan Benar (474) https://youtu.be/rb-Ne20nJ0A

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva