Sanubari Teduh – Sebelas Kecenderungan Umum – Bagian 1/9 (233)

Video Youtube :  https://youtu.be/4tEEcb8DJHc

Saudara se-Dharma sekalian, saya yakin di dalam hati kita semua terdapat Dharma, terutama bagi kita yang selalu hidup bermandikan Dharma. Dharma bagaikan air. Air dapat membentuk segala sesuatu dan membersihkan segala jenis kotoran. Kehidupan di dunia ini tidak bisa kekurangan air. Batin manusia juga perlu dibersihkan dengan air Dharma. Kita sering mengulas tentang pikiran. Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu. Saat pikiran tercemar, maka segala sesuatu akan kehilangan arah. Jika hati bisa jernih dan setiap orang bisa kembali pada sifat hakiki, maka kebenaran yang diajarkan oleh Buddha akan selalu muncul dalam keseharian kita. Jadi untuk menjaga kemurnian hati, kita membutuhkan air Dharma. Kita juga perlu membersihkannya dengan air Dharma.

Kini kita marilah mendengar tentang Sebelas Kecenderungan Umum, yaitu noda batin di dalam hati kita. Saat bertemu dengan orang atau menangani suatu masalah, ada 11 jenis noda batin yang sering muncul dalam keseharian kita. Ia terus mengikuti kehidupan kita dan muncul saat manusia merasa risau tentang memperoleh dan kehilangan. Inilah yang disebut umum. Inilah Sebelas Kecenderungan Umum. Sebelas Kecenderungan Umum ini membuat  pikiran kita risau akibat kondisi luar, konflik antarmanusia, dan perkara tentang mendapat dan kehilangan. Sebelas Kecenderungan Umum bisa memicu kita melakukan banyak perbuatan buruk. Manusia menciptakan karma buruk dalam kehidupan sehari-hari. Setiap ucapan, pikiran, dan tindakan kita semuanya dipengaruhi oleh Sebelas Kecenderungan Umum itu. Semua perbuatan kita akan menghasilkan buah karma. Jadi, kita harus sangat memperhatikan Sebelas Kecenderungan Umum di dalam hati yang akan menciptkan karma buruk. Jadi kita harus sangat berhati-hati.

Sebelas Kecenderungan Umum terdiri atas 7 Pandangan, 2 Keraguan dan 2 kegelapan batin

 

7 Pandangan :

  1. Pandangan Salah
  2. Pandangan Keakuan
  3. Eternalisme
  4. Nihilisme
  5. Kemelekatan pada Sila
  6. Pandangan salah tentang sebab dan buah
  7. Pandangan Keraguan

 

2 Keraguan :

  1. Keraguan pada hal
  2. Keraguan pada prinsip

 

2 Kegelapan Batin

  1. Kegelapan Batin Akar
  2. Kegelapan Batin Turunan

Pandangan salah berarti tidak memiliki keyakinan benar, jika tidak memiliki keyakinan benar, maka langkah kita akan menyimpang, Tanpa keyakinan benar, kita akan mudah menfitnah ajaran benar, tak terlepas dari salah dan benar. Saat memiliki pandangan salah, berarti kita tak memiliki keyakinan benar. Saat memiliki keyakinan benar berarti kita jauh dari pandangan salah. Pandangan salah membuat kita hidup dalam ketersesatan dan diliputi banyak noda batin. Karena itu, kita harus sungguh memiliki keyakinan. Kita harus memiliki keyakinan yang benar. Bukankah sejak dahulu kita sering berkata bahwa keyakinan adalah ibu dari segala pahala. Yang menumbuhkan segala akar kebajikan ?

Akar kebajikan kita harus didasari keyakinan benar. Pandangan salah timbul karena keyakinan tidak benar, keyakinan tidak benar bisa membuat batin kita memfitnah ajaran benar. Ini adalah hal yg sudah pasti. Karena itu kita harus menjaga pikiran dengan baik, jangan sampai timbul keyakinan salah. Jadi, kita harus memiliki pandangan  benar, keyakinan benar, dan meyakini ajaran benar. Jika tidak memiliki keyakinan benar, kita tak akan yakin  pada karma baik dan karma buruk. Kita akan berpikir bahwa kebaikan belum tentu mendatangkan berkah dan kejahatan belum tentu mendatangkan buah karma buruk. Ini Sangat berbahaya,

Yang Kedua adalah Pandangan Keakuan. Setiap orang memiliki keakuan. Mereka hanya percaya pada “Äku” Saya tidak percaya pada orang lain “Saya hanya percaya pada diri sendiri “Yang saya pikirkan pasti benar ” Ini juga merupakan salah satu jenis pandangan salah. Pandangan keakuan  mudah membuat orang membangkitkan kesombongan. Kita hendaknya memahami apa yang dimaksud dengan “äku”  Sesungguhnya Buddha mengajarkan kepada kita bahwa di dalam diri kita tidak ada “aku”. Sesungguhnya tubuh kita perpaduan  dari lima agregat  yakni rupa, persepsi, perasaan, dorongan pikiran dan kesadaran. Didalam kehidupan sehari-hari kita melihat rupa dalam segala sesuatu atau tubuh kita sendiri. Akibat adanya rupa yang mengalami kontak dengan kita setiap hari, maka perasaan kita pun akan bereaksi. Sehingga timbullah banyak noda batin. Noda batin mengakibatkan kita menciptakan banyak karma buruk. Rupa dan perasaan membentuk  persepsi dan dorongan untuk bertindak sehingga menanam benih karma di dalam kesadaran. Segala sesuatu tidak dapat dibawa serta, hanya karma yang terus mengikuti.

Pandangan Keakuan  hanya percaya pada diri sendiri sangat mudah membangkitkan kesombongan yang merintangi pelatihan diri; membuat orang tidak dapat memiliki pandangan dan keyakinan yang benar sehingga hanya tahu bermalas – malasan dan hidup dalam ketersesatan.

Dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus melampaui kondisi di depan mata. Dalam menghadapi belenggu duniawi, kita harus menenangkan hati sendiri, baru bisa menenangkan hati orang lain. Dharma bagaikan air, Air dapat membersihkan segala sesuatu di alam semesta. Air Dharma dapat membersikan batin dan menumbuhkan kebijaksanaan kita. Karena itu kita harus selalu bersungguh hati.

Demikianlah dikutip  dari Sanubari Teduh – Sebelas Kecenderungan Umum – Bagian 1/9 (233) https://youtu.be/4tEEcb8DJHc

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva