Sanubari Teduh – Sebelas Kecenderungan Umum – Bagian 07 (239)
Kegelapan batin semua makhluk bagaikan awan hitam yang dapat menutupi cahaya kebijaksanaan. Awan gelap yang paling mudah menutup kebijaksanaan adalah keraguan.
Dari 7 pandangan dalam sebelas kecenderungan, terdapat keraguan dan noda batin, keraguan terdiri atas keraguan terhadap prinsip dan keraguan terhadap hal. Noda batin terdiri dari atas noda batin akar dan noda batin turunan jumlah keseluruhannnya ada sebelas jenis. Semuanya ada dalam keseharian kita dan pikiran kita. Saat kita kurang berhati-hati, 7 Pandangan, 2 keraguan dan 2 noda batin akan muncul
Sebelas Kecenderungan Umum terdiri atas 7 Pandangan, 2 Keraguan dan 2 kegelapan batin
7 Pandangan :
- Pandangan Salah
- Pandangan Keakuan
- Eternalisme
- Nihilisme
- Kemelekatan pada Sila
- Pandangan salah tentang sebab dan buah
- Pandangan Keraguan
2 Keraguan :
- Keraguan pada hal
- Keraguan pada prinsip
2 Kegelapan Batin
- Kegelapan Batin Akar
- Kegelapan Batin Turunan
Sekarang kita akan membahas 2 keraguan, yaitu keraguan pada hal dan keraguan pada prinsip Keraguan terhadap hal bagaikan kabut. Ini bisa kita umpamakan bagai seseorang yang duduk lama di dalam bukitgua yang gelap. Potensi bajiknya bagai terkubur, enggan bergerak demi kebenaran. : “Kabut “berarti tidak tekun dan bersemangat. Banyak kebenaran jadi menyimpang akibat kondisi duniawi yang diliputi mkegelapan batin. Akibatnya dalam kehidupan sehari hari. Kita jadi tidak bisa membedakan yang benar dan salah dan terus terjerat konflik. Kita tidak tahu memilih jalan yang tepat dan membangkitkan keuletan untuk terus melangkah maju. Karena timbul keraguan di dalam hati, kita terus sterjerat konflik dan masalah.
Orang yang ragu terhadap hal , saat melihat ada orang yang membutuhhkan bantuan, mala merasa ragu sehingga hati nurhani nya dibutakan dan enggan memberi bantuan. Meski ada jalan yang lapang di depan mata, orang seperti ini juga tidak akan menapakinya akibat adanya keraguan didalam hati.
Orang yang ragu terhadap prinsip, selalu hidup sembrono dan hidup sesuka hati.dan enggan menaati kebenaran. Selain menyia-yiakan kehidupan. Mereka juga menciptakan karma buruk, melukai orang lain dan diri sendiri.
Kita semua hendaknya menunaikan kewajiban sendiri dan menjaga pikiran dengan baik, Semua kewajiban kita harus kita jalankan dengan bersungguh hati. Kita harus membangun tekad dan ikrar luhur. Saat menangani masalah atau berinteraksi dengan orang, prinsip kebenaran dan pikiran kita harus selaras. Jadi untuk sempurna dalam segala hal dan prinsip kita harus menunaikan kewajiban sendiri dengan baik. Jika hubungan anatar manusia harmonis baru segala hal bisa selesai dengan sempurna. Dengan begitu, berarti kebenaran telah dijalankan. Ini semua bersumber dari sebersit niat kita. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari kita harus lebih bersungguh hati
Demikianlah dikutip dari Sanubari Teduh – Sebelas Kecenderungan Umum – Bagian 07 (239) https://youtu.be/3G8h4GSXSdo
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva