Sanubari Teduh – Sepuluh Ikatan – Bagian 04 (231)
Video Youtube : https://youtu.be/-79NHAHYjAQ
Sepuluh Ikatan :
- Tiada Rasa malu
- Tiada Rasa bersalah
- Kedengkian
- Kekikiran
- Penyesalan
- Rasa Kantuk
- Kegelisahan
- Kelesuan
- Kebencian
- Penyembunyian
Ikatan Yang ketujuh adalah kegelisaan, yakni kondisi pikiran yang bergejolak dan tidak dapat dikendalikan sehingga tidak mampu mencapai segala kondisi Meditatif.
Kegelisahan juga dapat mengikat batin kita, membuat hati kita tidak bisa terbuka, membuat batin tidak tenang, jika batin tidak bisa tenang dan terus bergejolak, maka keyakinan kita bisa goyah, konsentrasi terganggu, perhatian pun buyar. Kegelisahan membuat batin kita bergejolak. Jika begitu bagaimana kita bisa melatih diri ? Jadi kegelisahan adalah rintangan terbesar untuk kemajuan pelatihan batin kita. Bukan hanya bagi praktisi bagi manusia pada umumnya pun demikian.
Dalam masyarakat, baik dalam menuntut ilmu, menjalankan usaha, maupun menjalankan pekerjaan, jika memiliki kegelisahan dan tidak merasa tenang, kita tidak akan dapat menunaikan kewajiban dengan baik. Ketika tak menjadi pemangku jabatan dengan baik dan juga bukan seorang pelaku bisnis yang baik. Ini disebabkan oleh kegelisahan. Batin yang gelisah tak akan tenang. Pikiran kita mengembara kemana-mana. Dengan begitu, kita tak akan dapat menyelesaikan hal yang kita mulai. Inilah kegelisahan.
Dikatakan orang yang penuh kegelisahan batin-nya selalu bergejolak dan tidak dapat tenang, terus terombang-ambing. Mereka tidak percaya pada diri sendiri. Kepercayaan diri mereka sering goyah. Terhadap orang lain, mereka juga sering ragu dan curiga. Pikiran tenggelam dalam kegelapan, tidak mampu memahami segala Dharma, kerisauan mengacaukan pikiran. Jadi, kita semua harus menjaga pikiran dengan baik. Baik delapan tingkat meditasi maupun lima kekuatan haruslah kita kembangkan. Batin kita hendaknya tetap tenang dan hening. Masalah apapun yang kita hadapi harus kita hadapi sebagai pelajaran. Dharma harus kita kembangkan di dalam hati. Inilah yang disebut dalam melatih diri. Jadi harap semua lebih bersungguh hati.
Kita hendaknya mengecilkan diri hingga sekecil-kecil bagai debu. Dengan begitu kita baru bisa mengembangkan potensi kita. Jika kita masih menyimpan ego dan tidak memiliki kepercayaan diri, ini adalah penyakit batin. Ego di dalam diri sudah menjadi besar dan tidak bisa dikecilkan.
Keyakinan adalah sumber dari segala hasil dan pahala dalam jalan pelatihan yang menumbuhkan seluruh akar kebajikan. Jika kita tidak yakin pada diri sendiri, berarti kita ragu pada kualitas diri sendiri. Apabila seperti diri itu, maka kita akan merasa rendah diri, saat bertemu orang. kita tidak akan bisa menghadapi orang dan hal. Jadi tanpa kepercayaan diri apapun yang kita lakukan akan sulit berhasil, karena kita tidak dapat melepaskan ego. Ini termasuk kesombongan. Dengan adanya rasa rendah diri, timbullah kebencian. kita harus bisa melepas, barulah batin dapat tenang.
Demikian pula dalam melatih diri. kita ingin mendengar banyak dharma merasa dharma ini sangat bagus, dharma itu juga sangat bagus, kita juga ingin mempelajari ini, mempelajari itu. namun saat mempelajari sepuluh, ada sembilan yang tidak kuasai. Saat mempelajari sepuluh hal, ada sembilan yang tidak berhasil. Ini juga termasuk kegelisahan. Penyakit seperti ini membawa penderitaan di dalam batin. Membuat orang tidak bisa berhasil. Semua ini disebabkan oleh kegelisahan.
Ikatan kedelapan adalah kelesuan. Kelesuhan ini termasuk dalam Sembilan belenggu dan sepuluh ikatan. Lesu berarti memiliki kesadaran yang tumpul. Saat sedang duduk kita ingin tidur, saat berbaring juga ingin tidur. kita ingin tidur bukan hanya saat berbaring tetapi juga saat duduk. Kelesuan adanya kurangnya ketajaman semangat. Sering kali menjadi sangat lamban. Saat orang lain mengatakan sesuatu, dia tidak akan memperhatikannya.
Kelesuan yakni tidak tanggap terhadap suatu kondisi. Saat menghadapi segala kondisi, gangguan pikiran kita sangat banyak. Pikiran kita banyak berpikir yang bukan-bukan, Namun saat menghadapi kondisi nyata, kita malah sangat sembrono. Inilah kelesuan, yaitu konsentrasi tidak dapat terkumpul dan sangat tumpul.
Orang yang penuh kelesuhan terjerumus ke dalam ketumpulan. Pikirannya gelap dan tumpul, penuh ketidaktahuan, tidak berusaha tekun dan bersemangat sehingga terus tengelam dalam lautan penderitaan.
Orang lain langsung paham saat dijelaskan sekali, tetapi dia harus dijelaskan sepuluh kali. Saat orang berkemampuan tajam mendengar orang mengatakan satu hal, mereka dapat memahami sepuluh hal. Bagi orang yang berkemampuan lebih tumpul, mereka memerlukan sepuluh kali penjelasan. Jika memiliki kesabaran, kita mungkin rela saat orang lain belajar satu kali. Kita belajar tiga kali. Jika masih belum bisa, kita belajar enam kali. Jika enam kali masih tidak bisa, kita belajar enam kali. Ini masih lebih baik. Setidaknya orang seperti ini masih giat. Namun, orang lesu tidak memiliki kesabaran.
Pikiran tenggelam dalam kegelapan, tidak mampu memahami segala Dharma, kerisaun menggacaukan pikiran. Inilah noda batin akibat kelesuan.
Dengan begitu, seiring kehidupan kita sehari-hari, kita pasti tidak bisa membangkitkan semangat. Dalam pekerjaan, misi, studi, pekerjaan, dll. , kita tidak akan dapat berkembang maju. Jadi kita semua harus menjaga pikiran dengan baik. Batin kita hendaknya tetap tenang dan hening. Masalah apapun yang kita hadapi harus kita anggap sebagai pelajaran. Dharma harus kita kembangkan di dalam hati. Inilah yang disebut sedang melatih diri. Jadi harap semua lebih bersungguh hati.
Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Sepuluh Ikatan – Bagian 04 (231) https://youtu.be/-79NHAHYjAQ
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva