Sanubari Teduh – Sepuluh Tubuh Buddha – Bagian 3 (147)
Video Youtube : https://youtu.be/SatP2I3fc0M
Saudara se-Dharma sekalian, manusia dan segala sesuatu yang berwujud di alam semesta ini terus mengalami perubahaan.
Sepuluh Tubuh Buddha:
- Tubuh Makhluk Hidup
- Tubuh Tanah
- Tubuh Buah Karma
- Tubuh Sravaka
- Tubuh Pratyekabuddha
- Tubuh Bodhisattva
- Tubuh Tathagata
- Tubuh Kebijaksanaan
- Tubuh Dharma
- Tubuh Kekosongan
Kita telah mengulas tentang tubuh buah karma. Buah karma penopang merujuk pada kondisi lingkungan yang tercipta akibat pengaruh jalinan jodoh yang terhimpun. Buah karma langsung merujuk pada buah karma yang dirasakan langsung secara pribadi akibat perbuatan masa lalu.
Jika pada kehidupan ini kita banyak menjalin jodoh dan menanam karma baik, maka pada kehidupan mendatang kita tidak perlu risau, karena kita akan mewarisi karma baik serta berkah dan kebijaksanaan.
Yang berikutnya adalah tubuh Sravaka. Para murid Buddha atau Sravaka, sungguh memiliki berkah karena sangat sulit memiliki tubuh Buddha. Mereka hidup sezaman dengan Buddha, meninggalkan keduniawian dan mengikuti Buddha. Mereka berfokus mendengar ajaran Buddha. Saat mendengar satu ajaran Buddha, ada yang mengerti satu, ada yang mengerti sepuluh, ada yang mengerti seribu. Mereka sangat bersungguh hati dalam menghormati Buddha dan menghormati Dharma. Suara pembabaran Buddha dapat membangkitkan jiwa kebijaksanaan mereka. Jadi, arti dari Sravaka adalah mereka yang mendengar ajaran Buddha lalu menyadari dan merealisasi kebenaran. Kita harus bersungguh hati untuk mendengar Dharma sehingga memperoleh kesadaran. Dari ajaran yang kita dengar, kita sungguh-sungguh berlatih. Ajaran itu harus merasuk ke dalam hati kita. Kemudian, dalam kehidupan sehari-hari kita harus mempraktikkan ajaran itu. Dengan begitu, barulah kita dapat memperoleh kesadaran. Jika tidak, selamanya kita akan tersesat. Meski hidup sezaman dengan Buddha. Kita juga akan tetap tersesat. Jadi, kita harus mendengar Dharma sepenuh hati.
Hidup sezaman dengan Buddha, melatih diri sebagai murid Buddha, mendengar ajaran Buddha sehingga menyadari kebenaran, inillah yang di sebut Sravaka.
Berikutnya adalah Tubuh Pratyekabuddha. Pratyekabuddha muncul di masa kekosongan Dharma. Sedangkan Sravaka yang tadi kita bahas hidup sezaman dengan Buddha dan mendengar ajaran-Nya sehingga memperoleh kesadaran. Pratyekabuddha muncul dimasa kekosongan Dharma. Mereka menyepi seorang diri, mengamati perubahan fenomena, tersadarkan tanpa guru, sehingga disebut Pratyekabuddha. Mereka tercerahkan tanpa guru. Karena munculnya seorang Buddha di dunia juga bukanlah hal yang mudah. Lihatlah sejak kemunculan Buddha pada lebih 2.000 tahun lau hingga kini belum ada yang kedua. Sungguh sulit untuk hidup sezaman dengan Buddha. Jadi, meski ajaran lisan Buddha terus diwariskan namun pada akhirnya ajaran itu juga akan terlupa pada masa akhir Dharma. Lalu bagaimana? Apakah Dharma lenyap begitu saja? Dharma sesungguhnya ada dalam hati. Asalkan ada orang yang bersungguh hati merenung dengan hati yang hening dan jernih serta sungguh-sungguh berpikir di tempat yang jauh dari gangguan dia disebut menyepi seorang diri. Ada yang menyepi ke gunung.
Muncul di masa kekosongan Dharma, menyepi seorang diri, mengamati perubahan segala fenomena dan tercerahkan sindiri tanpa guru, inilah Pratyekabuddha.
Yang keenam adalah tubuh Bodhisattva. Mengenai Bodhisattva, dalam melatih diri, bukankah kita memiliki tujuan untuk mencapai kebuddhaan. ? Akan tetapi untuk mencapai kebuddhaan, kita harus mempraktikkan jalan Bodhisattva baru dapat mencapai tingkat kebuddhaan. Makhluk atau manusia yang sadar disebut Bodhisattva.
“Bodhisattva” terdiri atas dua kata “Bodhi” Berarti kesadaran, Sedangkan “Sattva” berarti makhluk hidup.
Dengan hati penuh cinta kasih dan welas asih melarih diri tengah masyarakat sehingga memperoleh pencerahan, inilah Bodhisattva.
Saudara sekalian kita harus bersungguh hati, dengan memiliki kemurnian anak kecil, kita dapat merealisasi tubuh Buddha dan menyadari kebenaran alam semesta. Kita telah membahas bahwa dengan hati yang murni seperti anak kecil kita dapat membangkitkan kesadaran dan merealisasi Tubuh Buddha. Hari ini kita telah membahas hingga yang keenam yakni tubuh Bodhisattva. Tanpa memiliki perbuatan dan pikiran yang murni murni, bagaimana mungkin kita bisa menyadari kebenaran alam semesta. ? Jadi, kita harus senantiasa selalu bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan Sanubari Teduh – Sepuluh Tubuh Buddha – Bagian 3 (147)
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva