Sanubari Teduh – Tata Krama, Kebajikan, dan Perbuatan Benar (431)
Video Youtube : https://youtu.be/JaZihhQkCvM
Saudara se-Dharma sekalian, pikiran harus senantiasa kita jaga. Diantara umat manusia, terjaganya norma juga berawal dari pikiran. Dalam sebuah keluarga, jika ada tiga generasi, atau lima generasi dalam satu atap, kedengarannya sangat penuh kehangatan. Namun kini banyak orang lebih senang tinggal dalam keluarga kecil. Keluarga kecil terdiri dari orang tua dan anak. Ia hanya terdiri dari keluarga inti. Ini yang lebih umum. Keluarga kecil juga harus menjaga norma terlebih harus menjaga tata krama. Jadi, semua ini harus dimulai dari “ Suami istri rukun, mendidik dengan tata krama, menjalankan sikap bakti, menjunjung norma, membimbing ke arah kebajikan; mewariskan nilai tradisional; mengarahkan tindakan lurus dan pikiran tulus. “.
Ini mengingatkan kita semua bahwa meski hidup dalam keluarga kecil, orang tua tetaplah contoh bagi anak. Remaja masa kini tak boleh kurang didikan keluarga. Mereka tak cukup dididik oleh guru di luar. Orang tualah yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak. Sejak kecil, mulai dari anak belajar bicara, orang tua mulai mendidiknya. Anak diajari berbicara dengan sopan. Anak juga diajari untuk berjalan perlahan-lahan hingga bisa berjalan sendiri. Sejak dapat membedakan berbagai hal, anak-anak mulai diajari untuk memiliki pemikiran yang benar dan bertata krama terhadap orang lain. Tentu, orangtualah yang mendidik anak sejak anak lahir perlahan-lahan seiring waktu.
Orang tua adalah contoh bagi anak. Bagaiamana cara orangtua berbicara, itulah yang akan ditiru si anak. Bagaimana tindakan orangtua sehari-hari, misalnya sering ribut sepanjang hari, begitulah kelak si anak saat besar nanti. Terhadap orang luar dia sering ribut, dia juga akan sering ribut. Jika tindakan orang tua tidak baik dan pemikiran mereka menyimpang, kelak si anak juga tak dapat memegang ajaran keluarga atau menaati norma dan tata krama. Jadi, sebuah keluarga harus dimulai dari kerukunan suami istri. Alat musik harus selaras barulah lagu yang dihasilkan enak didengar. Begitupula dengan keluarga. Jadi, anak harus diajari tata krama. Kelak, barulah mereka bisa berbakti dan hormat terhadap orang tua.
Orang jaman dahulu berkata Menarik kakek dengan tali rumput; kelak anak menarik ayah dengan tali yang sama. Artinya jika diri sendiri tidak berbakti, maka anak juga tidak akan berbakti pada kita. Jadi, dalam tatanan keluarga, sikap bakti adalah yang paling terlihat jelas. Jika sebuah keluarga dilandasi tata krama dan sikap bakti, kita akan dapat melihat anak didikannya akan penuh kemurahan hati dan akhlak mulia. Jadi, untuk memahami seseorang, kita dapat melihat keluarganya. Ini juga sangatlah penting. Jadi, ada orang berkata,” Mencari menantu lihatlah orang tua-nya “ kita harus melihat tata kramanya. Begitulah artinya. Jadi, jika kita dapat membimbing dengan baik, kita akan dapat mewarisi tradisi. Kacaunya masyarakat masa kini disebabkan oleh rusaknya nilai-nilai tradisional. Semua ini di mulai dari keluarga yang mendidik kaum muda. Jadi, semakin lama kaum muda pada umumnya telah kehilangan nilai-nilai tradisional. Jadi, kita harus bersungguh hati untuk bertindak lurus dan berpikiran tulus. Semua berpulang pada perbuatan tulus dan lurus.
Jika pikiran manusia tidak berada pada jalan yang benar, ia dapat mencemari orang yang bertindak murni. Dengan demikian, manusia tidak berbeda dari hewan tidak memiliki kemurahan hati, keadilan, tata krama, kebijaksanaan, dan rasa malu. Jadi, manusia banyak menciptakan banyak karma buruk. Kelak mereka bisa jatuh ke alam neraka, setan kelaparan atau binatang. Ini adalah hukum karma, sedikitpun tak dapat dihindari.
Setelah bertobat atas kesalahan masa lalu, enam indra kita menjadi jernih dan kepandaian kita menjadi tajam sehingga mampu memahami bahwa cinta dan keinginan bagaikan belenggu yang membelenggu tangan dan kaki kita. Kita dapat memahami enam objek bagai ilusi. Setelah memahami semua ini, pikiran kita tidak akan lagi terbelenggu oleh lima nafsu keinginan. Kita memutuskan untuk melepaskan semuanya dan tidak lagi terbuai dalam lima nafsu, bahkan didalam mimpi sekalipun. Pikiran kita akan sangat jernih dan tidak akan tercemar, juga tidak akan berniat untuk melakukan perbuatan yang tidak murni. Dengan begitu sebab kondisi internal dan eksternal tidak akan mempengaruhi kita. Kita akan teguh tidak tergoyahkan dengan pikiran yang jernih dan hening. Inilah yang harus kita latih.
Jika pikiran kita dapat dijaga dengan baik, maka tubuh dan batin kita akan murni. Dalam kemurnian ini, tiada lagi kegelapan batin yang menutupi kita. Jadi, sebab kondisi internal dan ekternal tidak akan mencemari kita. Ini yang disebut selamanya tidak tergoyahkan. Inilah batin yang hening dan jernih. Kita harus menjaga pikiran dengan baik. Setiap saat kita harus memiliki hati yang bertobat agar dapat selalu berinstropeksi. Dengan adaya niat untuk berinstropeksi, kita tidak akan melakukan kesalahan dari pikiran dan tindakan. Jadi, harap semua selalu lebih bersungguh hati.
Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Tata Krama, Kebajikan, dan Perbuatan Benar (431) https://youtu.be/JaZihhQkCvM
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva