Sanubari Teduh – Tidak Jenuh Mendengarkan Dharma (466)

Video Youtube : https://youtu.be/Nl-1CfeFBuI

Di dalam Sutra, Buddha berkata Sulit terlahir sebagai manusia, sulit bertemu ajaran Buddha, sulit berkumpul dengan Sangha, sulit untuk membangkitkan keyakinan, sulit untuk memiliki enam indra yang lengkap, sulit untuk mendapat sahabat yang baik. Berkat akar kebajikan yang tertanam dari kehidupan yang lampau, pada kehidupan ini kami terlahir sebagai manusia dengan enam indra yang lengkap; bertemu sahabat baik dan dapat mendengar Dharma.

Saudara se-Dharma sekalian, sulit terlahir sebagai manusia, sulit pula bertemu ajaran Buddha. Sulit pula memiliki enam pengondisi yang lengkap. Jadi, kita harus tekun dan bersemangat untuk mmpelajari ajaran Buddha. Sulit bagi kita untuk terlahir sebagai manusia. Sulit juga untuk bertemu ajaran Buddha. Sulit juga untuk memiliki indra yang lengkap. Sulit pula untuk memiliki keyakinan benar. Tidak mudah juga untuk memiliki sahabat yang baik. Kita semua sangat beruntung. Kita telah mengatasi enam kesulitan ini. Kini kita tidak merasakan kesulitan itu. Jadi, kita harus sungguh-sungguh mengenggam jalinan jodoh ini. Dapat terlahir sebagai manusia dan mendengar Dharma, kita harus tekun dan bersemangat.

Di dalam Sutra Raja Lebah ada sebuah penggalan yang berbunyi ;
Ajaran Buddha bagaikan embun manis, jangan jauh mendengarnya.
Janganlah ada kemalasan yang tidak bermanfaat bagi semua makhluk.
Terlahir kembali di lima alam bagaikan terjatuh ke dalam lumpur.
(Sutra Raja Lebah)

Lihatlah, lewat sepenggal kalimat singkat, kita dapat mengetahui bahwa tidaklah mudah untuk mendengar Dharma. Ajaran Buddha bagaikan embun manis. Kita harus membangkitkan rasa sukacita saat mendengar Dharma. Jangan berpikir, “ ada saya sudah banyak mendengar banyak “ “Saya sudah tahu semuanya” Lalu, kita merasa malas. Meski kita sudah mengetahuinya, tetapi Dharma mungkin belum meresap ke dalam hati kita sehingga tabiat lama kita belum berubah. Kita hendaknya mengubah tabiat buruk serta tindakan dan ucapan keliru di masa lalu.

Kita semua memiliki tabiat buruk masa lalu. Setelah mendengar Dharma kita menyadari tabiat kita yang buruk dan tidak menunjukkan tata krama. Kini kita mulai memperbaiki diri. Inilah pelatihan diri. Kita membina tabiat kita untuk memperbaiki tabiat buruk. Jadi, kita harus terus mendengar Dharma dan terus mengingatkan diri sendiri. Janganlah jenuh mendengarkan Dharma. Setiap hari kita mendengar Dharma, tetapi ia seperti embun pada tanah yang bisa menguap setelah pagi hari berlalu, dan tengah hari tiba, dan cahaya matahari menjadi terik.

Jadi, dalam mendengar Dharma, janganlah kita merasa jenuh. Saat mendengarkan ajaran Buddha, kita sering mendengar Sutra yang sama ataupun Gatha yang sama. Kita sering mendengar dan membacanya. Jika tidak, untuk apa kita mengikuti kebaktian pagi? Tujuannya ialah mengingatkan kita. Sutra yang kita baca setiap hari tetap sama. Tujuannya adalah terus mengingatkan kita agar kita menyerap Dharma ke dalam hati. Agar Dharma menyerap ke dalam hati, kita harus mendengarnya berulang kali. Jika Dharma dapat meresap setelah di dengar, kita akan merasakan sukacita dalam Dharma.

Saat mendengar satu ajaran, kita dapat memahami sepuluh kebenaran, bahkan ribuan atau tak terhingga. Segala kebenaran akan kita pahami tanpa rintangan. Jadi, janganlah jenuh mendengar Sutra. Jangan merasa cepat puas karena sudah mendengar berulang kali. Jangan begitu, kita harus mendengarnya tanpa jenuh. Dengan begitu, Dharma baru bisa meresap ke dalam hati kita. Dengan tindakan nyata, kita menerapkan Dharma di masyarakat. Jadi, jangan ada kemalasan. Kita tidak boleh malas. Begitu kita malas. Kemalasan ini tidak membawa manfaat bagi segala sendi kehidupan kita.

Lingkaran kehidupan di lima alam ini, bagaikan lumpur. Lima alam meliputi alam dewa, manusia, neraka, setan kelaparan dan binatang. Dalam lima alam ini, meski ada yang terlahir di alam dewa, mereka hanya menikmati berkah dan tidak dapat mendengar ajaran Buddha. Mereka yang terlahir di neraka terlalu sibuk dengan penderitaan mereka. Tentu, mereka tak sempat mendengar Dharma. Alam binatang dan setan kelaparan juga penuh penderitaan. Bagaimana makhluk di sana bisa memilih keyakinan ?. Bagaimana mereka bisa mendengarkan Dharma ? tentu tidak bisa. Hanya dengan terlahir sebagai manusia di alam manusia, kita dapat bertemu ajaran Buddha, memiliki indra yang lengkap, dan membangkitkan keyakinan. Jadi, kita harus sungguh-sungguh mendengar Dharma. Jangan malas.

Saudara sekalian mempelajari ajaran Buddha haruslah dengan hati yang tulus. Jangan biarkan noda batin menutupi kita. Berhubung sudah memiliki kondisi pendukung yang lengkap, kita harus tekun bersemangat. Bersungguh – sungguhlah selalu.

Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Tidak Jenuh Mendengarkan Dharma (466) https://youtu.be/Nl-1CfeFBuI

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva