Sanubari Teduh – Tubuh sebagai Sarana Pelatihan Diri (489)
Video Youtube : https://youtu.be/LlBueE_ZIcY
Saudara se-Dharma sekalian, tubuh kita adalah sarana pelatihan diri. tubuh kita adalah ladang pelatihan. Jika dapat memanfaatkan ladang pelatihan ini, kita dapat segera melangkah maju dan semakin dekat dengan kesucian atau Tanah Suci Buddha. Jadi, tubuh kita memiliki manfaat besar. Jika mengerti untuk memanfaatkannya, kita dapat berbuat banyak kebaikan bagi dunia ini. Dimanakah manfaatnya ? Dalam ketiadaan ego. Jika semua orang memiliki cinta kasih tanpa ego dan bersumbangssih secara nyata, berarti Buddha ada di hati kita dan Dharma ada diperbuatan kita.
Kita terjun ke tengah masyarakat dengan ajaran Buddha. Semua ini tak lepas dari praktik nyata. Semua perbuatan kita membawa manfaat bagi orang banyak. Jadi, tubuh kita adalah sarana pelatihan diri. kita harus sungguh-sungguh memanfaatkannya. Saat masih sehat dan bertenaga, kita harus segera bersumbangsih. Lihatlah, betapa banyak orang yang saat ingin bersumbangsih, kesempatannya sudah minim karena usia mereka sudah lanjut dan tubuh mereka sudah tidak leluasa atau menderita penyakit.
Jadi, disaat kita masih sehat dan bertenaga, kita harus sungguh-sungguh memanfaatkan tubuh ini untuk memberi manfaat bagi orang banyak. Ini yang disebut manfaat besar dari tubuh. Dengan demikian, tubuh kita juga berfungsi bagi pelatihan diri kita, karena kita menjalankan praktik nyata. Jika tidak, kita hanya mendengar ajaran saja. “ Saya ada mendengar” “Saya sudah tahu” Jika kita tidak menjalankannya, itu tidak berarti apa-apa. Kita sama dengan tidak tahu apa-apa. Kita harus menjalankan praktek nyata. Karena itu, ada ungkapan berbunyi “ Niat baik seketika menjadikan Tanah Suci” Sebaliknya, niat buruk seketika menjadikan neraka. Jadi, intinya ialah bagaimana kita mengembangkan pikiran kita. Setelah niat baik berkembang, kita harus segera mewujudkannya.
Saat masih sehat dan bertenaga, bersumbangsihlah dengan tekad penuh cinta kasih tanpa ego. Gunakan tubuh ini untuk membawa manfaat bagi orang banyak. Sebersit niat baik menjadikan Tanah Suci. Sebersit niat buruk menjadikan neraka.
Sebelumnya kita telah membahas bahwa bila di dalam batin kita ada noda, maka kondisi luar yang kita hadapi dapat menjadi bagaikan angin ribut yang menyulut api kegelapan batin. Kondisi di luar dan kegelapan dalam batin, saat menjadi satu, mungkin akan membakar hutan pahal kita. Berbagai kebajikan yang kita kembangkan, seperti kebaikan dalam ucapan , kebaikan lewat tubuh, kebaikan lewat pikiran, serta berbagai niat baik yang kecil, begitu kegelapan batin bangkit, semuanya mungkin akan musnah. Jadi, kita harus selalu bersungguh hati untuk menjaga pikiran kita Jika kebajikan musnah akibat api kegelapan batin, segala perbuatan kita akan mudah mengarah pada kesalahan. Dengan demikian, bahkan pikiran kita sangat mudah menjadi Icchantika atau memutus akar kebajikan. Baik hukum sebab akibat maupun buah karma, semuanya tidak kita yakini terlebih lagi ajaran Buddha. Keyakinan sudah putus.
Jadi, kita harus mengingatkan diri sendiri untuk selalu menjaga pikiran kita. Jika ada cinta kasih tanpa ego dalam hati, bagaimanapun orang menghasut kita, kita tak akan melakukan kesalahan. Yang ditakutkan ialah kita memiliki ego dan ketamakan. Dengan demikian, meski awalnya tidak melakukan apa-apa, tetapi saat diminta atau di hasut orang, kita akan ikut dengan senang hati. Ini akibat di dalam batin kita ada ketamakan atau ego. Jadi, kita harus senantiasa mengembangkan manfaat tubuh kita. Jika, pikiran bebas dari ego, kita dapat memberi manfaat bagi orang banyak. Kita tak akan mencelakai diri sendiri, juga akan membawwa manfaat bagi orang lain. Jadi, kita harus menjaga pikiran kita. Disaat masih muda ataupun sudah tua, asalkan masih sehat kita harus segera bersumbangsih. Kita harus selalu membangun keyakinan, ikrar, dan praktik. Kita harus bersumbangsih dengan gigih. Dengan demikian, pikiran kita selalu berada di Tanah Suci dan niat buruk tidak akan muncul atau membuat batin kita tercemar. Jadi dalam melatih diri, kita harus selalu bersungguh hati.
Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Tubuh sebagai Sarana Pelatihan Diri (489) https://youtu.be/LlBueE_ZIcY
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva