Sanubari Teduh – Tulus Menjaga Tata Krama (477)
Video Youtube : https://youtu.be/A_jVML38HHE
Saudara se-Dharma sekalian, dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus senantiasa menjaga sila dengan tulus, waspada dan hormat. Kita juga harus menjaga tata krama. Inilah sikap yang harus dimiliki oleh praktisi Buddhis. Kita bukanlah semata-mata. Saya sudah punya niat. “Aturan yang sering Master jabarkan juga sudah saya jalankan semuanya” Aturan di dalam hati juga harus di wujudkan dalam tindakan. Jadi, dimanapun kita berada kita harus menjaga kedisiplinan dan tata krama. Sikap dan penampilan kita harus patut. Inilah tata krama. Inilah kesopanan.
Saat memasuki aula altar Buddha, kita bagai memasuki Tanah Suci. Hati kita harus penuh hormat pada Dharma. Sesungguhnya, mengapa dikatakan bahwa masa kini adalah zaman akhir Dharma ? Apa yang dimaksud zaman akhir Dharma ? Artinya, kebenaran sudah tidak ada di dalam hati manusia. Moralitas dan tata susila telah rusak. Inilah yang di sebut Zaman akhir Dharma. Sebagai praktisi Buddhis, kita menelusuri sumber ajaran. Darimanakah sumber ajaran ini Buddha. Saat Buddha ada di dunia, Beliau membabarkan kebenaran yang disadari-Nya kepada umat manusia. Beliau membuka sebuah jalan yang lapang. Asalkan kita semua melangkah maju sesuai jalan ini, kita pasti bisa melampaui tataran awam dan berada di tanah suci yang sama dengan Buddha. Dimanakah Tanah Suci ini ? di aula Rupang Buddha. Aula Rupang Buddha yang berwujud adalah vihara. Kita tahu di vihara ada aula Buddha. Ia bahkan kerap berada di taman yang indah. Ini di sebut Sangharama. Di Sangharama ini dibangun sebuah aula yang memiliki rupang Buddha. Di sini, kita menghormati Buddha seakan Buddha hadir. Jika kita memasuki vihara dengan hati yang paling tulus, ini bagaikan Buddha masih ada di dunia. Ini bergantung pada kondisi batin kita.
Jadi, saudara sekalian praktisi Buddhis tidak boleh lupa arah dan tujuan pelatihan diri kita. Batin kita selalu jalan dengan kebenaran. Dengan begitu tindakan kita juga akan selaras dengan kebenaran. Jadi, tubuh dan batin kita harus menyatu dalam pelatihan diri. Jadi kita harus menaati disiplin dan tata krama. Kita harus hati-hati dalam sikap.
Kembangkan ketulusan dan rasa hormat, taati sila dengan waspada. Jagalah tata krama dan keyakinan. Aula rupang Buddha bagaikan Tanah Suci. Saat di hati ada rasa hormat, di sanalah Dharma yang benar ada. Inilah sikap yang harus dimiliki praktisi Buddhis.
Jadi, kita harus menyadari berkah dan mengenal rasa puas. Berada di tempat yang sakral dan tenang ini kita harus sungguh-sungguh menghormati dan menjaga tata krama. Kita harus sungguh-sungguh menghargai tempat ini. Karena itu, kita harus tulus, penuh rasa hormat dan taat aturan. Kita juga harus menjaga tata krama dan kepatutan. Aula rupang Buddha bagaikan Tanah Suci. Hati yang penuh rasa hormat membawa pada Dharma yang benar. Jadi, Dharma yang benar ada di dalam hati kita Selama kita memiliki kewaspadaan dan rasa hormat, dalam kehidupan ini akar pelatihan diri kita baru bisa teguh. Jadi, kita harus selalu bersungguh hati.
Demikianlah dikutip dari video Sanubari Teduh – Tulus Menjaga Tata Krama (477) https://youtu.be/A_jVML38HHE
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva