Sanubari Teduh – 利益他人成就自己 Memberi Manfaat Bagi Orang Lain adalah Pencapaian bagi Diri Sendiri

 

Video Youtube : https://youtu.be/95fm1LC2Xas

 

Makhluk awam bertindak bodoh karena kegelapan batin, bergaul dengan teman yang merugikan, sehingga mempertebal noda batin yang mengacaukan pikirannya. Disebabkan ketidaktahuan akan hakikat sejatinya, manusia bersikap congkak dan sesuka hati.

Saudara se-Dharma sekalian, kehidupan manusia bagaikan mimpi. Ada orang yang bermimpi indah, dan mereka pun hidup dalam mimpi itu. Kehidupannya berlalu begitu saja. Adapula orang yang bermimpi buruk. Menghadapi kehidupan yang seperti ini, mereka tak tahu bagaimana tersadar dari mimpi. Kehidupan sungguh bagaikan mimpi, kita tak kuasa mengendalikannya. Jadi dalam mempelajari ajaran Buddha, kita berharap dapat belajar untuk mengetahui cara menerima mimpi ini, tidak tersesat didalamnya, dan dapat tersadar dari mimpi tersebut serta mengingatnya dengan jelas setelah sadar. Jika itu adalah mimpi yang indah, kita harus memahami cara menciptakan kondisi indah itu dalam pikiran kita agar kelak benar-benar menjadi kenyataan. Dan kalaupun itu adalah mimpi buruk, kita tetap harus mengingatnya dan mengambilnya sebagai pelajaran untuk introspeksi diri.

Meski mimpi hanyalah ilusi, namun dapat mengambarkan kehidupan. Contohnya, hari kemaren telah berlalu, keinginan untuk kembali ke saat kemarin adalah hal yang tidak mungkin terpenuhi. Namun, apakah kita telah berintrospeksi atas hal-hal yang kita lakukan kemarin ? Mungkin kemarin terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Diantara orang-orang yang kita temui, mungkin ada yang merasa tidak senang dengan kelakuan kita. Apakah dalam interaksi antar manusia kita pernah menginstropeksi perilaku kita ? Kehidupan manusia bagaikan mimpi. Namun setiap saat kita harus tetap menginstrospeksi dengan sungguh-sungguh karena kita semua adalah makhluk awam. Makhluk bertindak bodoh karena diliputi kegelapan batin. Makhluk awam melewati hari-hari dengan buaian mimpi dan tak mampu mengendalikan diri.

Sesungguhnya ini sangat disayangkan.  Kita sering berkata, “Sungguh sulit terlahir sebagai manusia,  lebih sulit berkesempatan mendengar Dharma”. Kita yang telah dapat terlahir sebagai manusia, mengapa tak segera memanfaatkan waktu dan tubuh jasmani ini ? Meskipun jasmani ini hanyalah perpaduan 4 unsur dan kehidupan ini tidaklah kekal, mengapa kita tak dapat sebaik mungkin memanfaatkan waktu saat ini dan menggunakan tubuh yang terbentuk dari perpaduan 4 unsur ini untuk segera belajar memahami kehidupan ?

Tubuh jasmani kita terdiri dari unsur tanah, air, api dan angin yang berpadu. Meski tidak kekal dan bersifat khayal. Jika dimanfaatkan sebaik-baiknya, kita dapat mencapai buah pencerahan tertinggi.

Bersikap sesuka hati, mengandalkan kekayaan, kekuasaan dan nama baik, bertindak mengikuti hawa nafsu keinginan. Kehidupan dengan sikap sesuka hati ini sesungguhnya akan menciptakan sebab penderitaan di masa depan.

Tak peduli kondisi apapun yang dihadapi, kita tetap dapat meneguhkan tekad dan berusaha dengan giat menciptakan kehidupan yang cemerlang.

Paculah diri sendiri hingga akhirnya mampu menyadari kebenaran, banyak menolong dan memberi manfaat bagi orang lain, yang juga menjadi pencapaian bagi diri sendiri. Jadi, manusia tak boleh menjalani hidup semaunya atau bersikap congkak dan sesuka hati. Jangan berpikir “Saya masih muda dan kuat, bisa menunggu sampai besok atau tahun depan “. Janganlah seperti itu. Janganlah kita sia-siakan waktu sedetikpun dalam memanfaatkan kehidupan kita ini untuk sungguh-sungguh  menghayati ajaran Buddha dan bersumbangsih dalam masyarakat. “Tanpa kesulitan, kebijaksanaan tak akan tumbuh“, dalam hidup bermasyarakat, kita dapat banyak memperoleh kebijaksanaan. Saudara sekalian, bersungguh-sungguh lah setiap saat.

Demikianlah diintisarikan  Sanubari Teduh – 利益他人成就自己 Memberi Manfaat Bagi Orang Lain adalah Pencapaian bagi Diri Sendiri – 008 https://youtu.be/95fm1LC2Xas

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/live/daaitv

 

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva