Sanubari Teduh – Tiga Eksistensi Bagian 2 (096)

 

Saudara se-Dharma sekalian,  setiap hari adalah hari yang baru dalam hidup karena hari kemaren telah berlalu. Kita tidak tahu yang  terjadi hari esok. Akan tetapi, jika kita dapat membuka mata dan menemukan diri terbangun dari tempat tidur, mampu mengerakkan kaki dan tangan kita, serta turun dari tempat tidur dengan gerakan yang leluasa, ini berarti awal hari yang baik. Meski hari ini telah di mulai, namun berapa banyak waktu yang kita miliki, kita juga tidak tahu, karena hidup tidaklah kekal. Dalam hidup yang tidak kekal ini, jika kita dapat mengawali hari dengan aman dan tentram, maka kita harus bersyukur. Orang yang mengerti bersyukur baru dapat menyayangi dirinya sendiri.

 

Orang yang dapat menghargai diri sendiri baru dapat mengingatkan diri untuk menghargai kehidupannya saat ini dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Jika kita tidak memanfaatkan hidup ini dengan sebaik mungkin malah melakukan segala kekeliruan, maka hidup tidak akan berakhir begitu saja. Setelah meninggal, kita akan membawa tak terhitung benih karma yang telah kita perbuat ke kehidupan mendatang. Karena itu, kita harus menghargai kehidupan ini dan tidak menyia-nyiakannya. Setiap benih perbuatan kita sangatlah berharga. Janganlah membiarkan hidup berlalu tanpa makna. Hargailah hidup dan jiwa kebijaksanaan kita. Untuk itu setiap hari di saat ini kita harus bersungguh-sungguh. Yang dimaksud saat ini adalah setiap momen dimana kita bersentuhan dengan kondisi luar. Semua waktu ini sangatlah berharga. Entah apakah kalian mampu merasakan betapa berharganya setiap momen ketika pikiran kita  bersentuhan  dengan kondisi luar. Entah apakah kita sudah menghargainya. Tiada tindakan tanpa akibat dalam hidup ini. Apakah akibat tersebut ? Karma.

 

Tiga Eksistensi :

Eksistensi Nafsu atau Eksistensi Kini

Eksistensi Rupa atau Eksistensi Akan Datang

Eksistensi Tanpa Rupa atau Eksistensi Antara

 

Tiga Eksistensi merujuk pada ucapan dan tindakan kita yang membuat karma menjadi eksis.

Eksistensi Kini adalah yang telah kita bawa sejak lahir, yakni benih masa lampau yang kini sudah berbuah. Buah ini memang sudah ada sejak awal. Mungkin ini karma yang kita ciptakan dimasa lampau dan kini telah kita rasakan buahnya. Buah akibat yang kini kita rasakan menunjukkan bahwa karma itu eksis.

Selanjutnya Eksistensi akan datang. Eksistensi Akan datang adalah sesuatu yang saat ini kita pikirkan dan kita rencanakan untuk dilakukan. Jika ini rencana yang baik, maka hasilnya juga akan baik. Benih yang baik ini adalah berkah akan tetapi, kini kita belum melakukannya, baru hanya memikirkannya. Kita telah bertekad, tetapi tekad ini belum dijalankan. Ini baru hanya menjadi rencana dalam hati. Karena itu, ini disebut Eksistensi akan datang.

 

Selain Eksistensi karma dari Eksistensi kini  dan Eksistensi akan datang, juga ada Eksistensi Antara. Jadi mengenai Eksistensi Antara seperti yang dijelaskan sebelumnya. Setelah merasakan buah penderitaan, apakah kita akan menambah benih penderitaan ? Dalam kondisi jedah Antara ini, dimana kita belum berbuat kebajikan, juga belum berbuat kejahatan, jika kita dapat segera bertobat atas buah penderitaan yang kita rasakan dan menerimanya dengan iklas, maka benih penderitaan tak akan bertambah. Setelah menerima buah karma dengan iklas maka karma ini akan lenyap terkikis. Jika tidak dapat menerimanya dengan ikhlas, maka benih baru akan tercipta kembali. Ini terjadi dalam Eksistensi Antara. Jadi, Jeda antara yang akan dilakukan dan yang sudah dilakukan disebut Eksistensi Antara.

 

Karma yang di tanam masa lalu, jika dihadapi dengan keluh kesah, akan terus menambah noda batin dan benih penderitaan sehingga kita akan terus tenggelam ke dalam lautan penderitaan dan tak dapat membebaskan diri. Jika dapat menerimanya dengan ikhlas. Mengenggam masa kini untuk bertobat dan memperbaiki diri, maka karma ini akan terkikis. Berkah dan kebijaksanaanpun akan terpupuk. Untuk itu harap semua lebih bersungguh-sungguh hati.

 

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Tiga Eksistensi Bagian 2 (096)
https://youtu.be/kOQ5jbp3qA0

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva