Sanubari Teduh – 除滅三障的七種心(四) Tujuh Kondisi Pikiran (Bagian Keempat)

 

Saudara se-Dharma, apakah kita semua telah menjaga hati kita ? setiap hari kita berbicara tentang rintangan noda batin dalam hati. Karena kita telah mengetahui bahwa noda batin ini merupakan rintangan bagi kita, maka bagaimana kita mengikisnya ? Dengan penuh welas asih, Buddha mengajarkan kita sederetan cara untuk mengikis noda batin, yakni Tujuh Kondisi Pikiran.

 

Tujuh kondisi pikiran untuk mengikis Tiga Rintangan:

Rasa malu

Rasa takut

Berpaling dari keburukan

Membangkitkan Bodhicitta

Memandang setara semua makhluk

Rasa syukur kepada Buddha

Pengamatan pada kosongnya hakikat kejahatan

 

Yang kedua adalah rasa takut. Karena sebagian makhluk awam, tubuh, ucapan dan pikiran kerap kali berada dekat dengan kejahatan. Oleh karena hukum sebab akibat, maka setelah kehidupan ini berakhir, harus jatuh ke alam neraka, alam binatang, alam setap kelaparan dan mengalami penderitaan yang tak terhingga. Sesungguhnya, ini amatlah menakutkan dan mengerikan.

 

Kita hendaknya melangkah di jalan yang benar dan mendengarkan ajaran yang baik. Mari kita pahami lebih banyak ajaran kebajikan di dunia.  Lihatlah, dalam hubungan antar manusia, meski dalam hal perasaan cukup baik, namun setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda. Setiap orang memiliki prilaku yang berbeda. Setiap orang memiliki jalan yang berbeda. Inilah yang sering terjadi   dalam hubungan antamanusia sekarang ini. Kita mungkin memilih jalan yang sama dan bersama-sama melatih diri, namun selama proses pelatihan diri ini, perbuatan setiap orang  dapat berbeda-beda. Ada yang berlatih dengan penuh semangat, memahami sepuluh ketika diajarkan satu. Sementara bagi yang berkemampuan lebih tajam, dapat memahami seribu ketika diajarkan satu. Meski baru mendengar sedikit, mereka dapat memahami banyak kebenaran. Inilah orang yang berkemampuan tajam. Adapula orang yang berkemampuan sedang. Mereka setidaknya memahami 10 jika diajarkan 1. Kemudian, ada yang berkemampuan agak tumpul. Mereka hanya akan mengerti apa yang diajarkan. Namun, ada pula yang berkemampuan tumpul. Orang yang berkemampuan tumpul, meski mendengar ajaran, namun tak dapat menyerapnya ke dalam hati. Prilaku dan pola pikir mereka tidak berubah. Meski mereka berkata ingin melatih diri, namun pikiran mereka tetap menyimpang. Mereka telah kehilangan pikiran dan pandangan benar sehingga tidak memiliki ucapan dan perbuatan benar. Ini sering terjadi hanya karena sebuah pikiran yang menyimpang. Jadi, dalam melatih diri, yang terpenting adalah setelah memahami kebenaran, kita sungguh harus membangkitkan rasa takut.

 

Benih karma yang ditanam pada saat ini, akan membawa buah akibat di masa yang akan datang. Segala pikiran dan perbuatan buruk yang timbul, tiada satu pun yang tidak menciptakan karma, tiada satu pun yang bukan kesalahan.

 

Dalam setiap ucapan kita, dan dalam setiap perbuatan kita, tiada yang tidak menciptakan karma. Karena kita makhluk awam lebih banyak memikirkan diri sendiri, maka ketika pikiran egois ini timbul, kita cenderung berbuat jahata daripada baik. Karena itu, kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan, karena jika terjatuh dari alam manusia, kita mungkin terlahir di tiga alam rendah. Ini adalah sesuatu yang sangat menakutkan. Karena itu, harap semua senantiasa bersungguh hati. Ingatlah bahwa rasa malu dan rasa takut tidak boleh hilang dari dalam hati kita. Senantiasalah waspada.

Demikianlah diintisarikan dari   Sanubari Teduh – 除滅三障的七種心(四) Tujuh Kondisi Pikiran (Bagian Keempat) – 039 https://youtu.be/FQim46EPvys

 

 

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

 

 

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva