Sanubari Teduh – 除滅三障的七種心(六) Tujuh Kondisi Pikiran (Bagian Keenam)
Yang keempat adalah membangkitkan Bodhicitta. Sutra-sutra mengatakan, bergembiralah melijat tubuh Buddha karena tubuh Buddha merupakan manifestasi dari tubuh Dharma-Nya yang terealisasi berkat pahala dan kebijaksanaan yang tak terhingga.
Saudara se-Dharma sekalian, pada pagi seperti saat ini setiap hari kita akan dapat merasakan bahwa segala sesuatu di alam amatlah harmonis. Pagi hari adalah waktu yang sangat indah. Namun dengan dunia yang begitu indah, apakah orang-orang benar-benar memperlakukan segala sesuatu dengan cinta kasih ? Buddha memberi kita petunjuk agar kita tahu bahwa pikiran makhluk awam dipenuhi noda batin. Buddha mengajarkan kita cara mengikis noda batin melalui pengembangan Tujuh Kondisi Pikiran. Pertama kita harus memiliki rasa malu; Kedua membangkitkan rasa takut; ketiga, memiliki hati yang berpaling. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sungguh harus terus mengamati kondisi luar sekaligus berintrospeksi. Setiap pikiran yang timbul, semuanya menciptakan Karma. Itulah sebabnya mengapa kita harus senantiasa memiliki rasa takut dan meningkatan kewaspadaan. Janganlah kita memiliki pandangan salah naupun tindakan yang keliru. Inilah yang disebut meningkatkan kewaspadaan dan memmbangkitkan rasa takut.
Tujuh kondisi pikiran untuk mengikis Tiga Rintangan:
- Rasa malu
- Rasa takut
- Berpaling dari keburukan
- Membangkitkan Bodhicitta
- Memandang setara semua makhluk
- Rasa syukur kepada Buddha
- Pengamatan pada kosongnya hakikat kejahatan
Jika kita dapat berpikir bahwa dalam hidup ini kita menghadapi banyak rintangan noda batin, karma dan buah karma yang tiada habisnya dalam enam alam kehidupan, maka kita haruslah segera berpaling. Ini karena kehidupan tidaklah kekal, diliputi Lima Kekeruhan dan Tiga Bencana. Kehidupan sangat singkat bagaikan gelembung. Selain itu, dalam kitab suci dikatakan bahwa tubuh manusia memiliki 36 bagian yang semuanya sangat tidak bersih. Terhadap tubuh yang tidak bersih ini, mengapa kita masih melekat dan tamak. Sehingga timbullah pemikiran buruk dan menciptakan karma buruk ? Janganlah kita begitu. Karena kita sudah mengetahui bahwa tubuh manusia sungguh tidak bersih. Jadi, kini kita harus membangkitkan Bodhicitta. Ini adalah kondisi pikiran keempat.
Buddha telah dengan sabar membimbing kita mengembangkan pikiran tahap demi tahap. Jika tidak memiliki rasa malu, kita tak kan bersikap waspada. Tanpa hati yang waspada, kita tidak akan menyadari bahwa tubuh fisik manusia sangat tidak bersih dan tidak kekal seperti gelembung air. Kita harus segera memahami bahwa kita tak punya hak milik atas tubuh ini. Ini karena tubuh tidak kekal dan juga tidak bersih. Mengapa kita harus melakat padanya ? Jadi, kita harus memahami bahwa kita memiliki hak guna atas tubuh ini. Sangat sulit terlahir sebagai manusia, namun kini kita sudah terlahir. Jika tidak mencerahkan diri sendiri pada kehidupan ini juga, maka kapan kita harus menunggu ? Bagaimana kita mencerahkan diri sendiri ? Kita harus memanfaatkan tubuh ini untuk melatih diri. Tubuh adalah sarana untuk melatih diri.
Senantiasalah renungkan kotornya tubuh ini hingga sungguh-sungguh memahami kebenaran tentang kehidupan. Bersumbangsihlah untuk menciptakan berkah bagi semua makhluk dan jadikanlah tubuh ini sebagai sarana pelatihan diri.
Ajaran Buddha mengandung kebenaran yang tak terhingga. Praktisi Buddhis hendaknya memiliki hati yang tulus dalam menghormati tubuh Buddha dan menghargai ajaran-Nya. Buddha mencapai kebuddhaan dengan mengakumulasi pahala dan kebijaksanaan yang tak terhingga. Buddha telah mencapai kebuddhaan sejak berkalpa-kalpa yang tak terhingga bagai butiran pasir.
Pelatihan diri tak dapat selesai hanya dalam satu kehidupan, melainkan harus belajar dalam banyak kehidupan, meneladani dan menanamkan hati Buddha dalam hati sendiri sehingga setiap pikiran kita menjadi sama dengan pikiran Buddha. Kita harus memiliki rasa syukur. Jika ada masalah yang timbul janganlah kita menjadikan masalah antar manusia sebagai sumber perselisihan. Inilah pelatihan diri. Inilah cara agar dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mengakumulasi dan membangkitkan kebijaksanaan. Untuk itu, dibutuhkan waktu yang panjang dan berbagai masalah untuk mengasah diri kita. Jadi, harap semua orang dapat bersuka cita melihat tubuh Buddha, berbahagia di dalam Dharma, dan menakumulasi pahala serta kebijaksanaan. Inilah praktisi Buddhis yang sejati. Jadi, harap semua orang lebih bersungguh hati.
Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – 除滅三障的七種心(六) Tujuh Kondisi Pikiran (Bagian Keenam) – 041 https://youtu.be/YYOcMmEpat4
Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB
Channel Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva