Sanubari Teduh – Tulus Membuang Kekotoran Batin

 

Saudara se-Dharma sekalian,  Setiap hari kita berkata tentang menjaga pikiran dengan baik.  Sudahkah kita melakukannya? Tanyalah pada diri sendiri. Sebersit saja pikiran menyimpang. Mungkin akan berdampak sepanjang hidup. Kesalahan yang dilakukan semasa hidup akan berdampak dari kehidupan ke kehidupan. Semua ini hanya diawali sebersit pikiran. Karena itu, Buddha mengajarkan kita untuk senantiasa menintrospeksi diri dengan sungguh-sungguh. Jika tidak ada kesalahan yang kita lakukan maka segeralah bertobat. Jika kita tidak selamanya mau mengakui kesalahan dan bertobat, maka kita akan terlahir di tiga alam rendah. Jangka waktu dialam rendah sangat panjang. Hal ini juga telah dijelaskan dalam Sutra Ksitigarbha. Jangka waktu di alam tersebut sangat panjang. Hal ini juga telah dijelaskan dalam Sutra Ksitigarbha. Jangan waktu di alam rendah sangatlah panjang sehingga makhluk di alam ini tidak dapat membebaskan diri, karena masa kehidupanya sangat panjang, setelah terbebas dari tiga alam rendah dengan susah payah kita akan terlahir lagi sebagai manusia. Kita sering berkata bahwa  terlahir sebagai manusia adalah berkah. Akan tetapi, lihatlah dunia ini, betapa banyak orang yang hidup menderita.

 

Tentu fenomena lahir, tua, sakit dan mati adalah penderitaan. Akan tetapi, dalam berbagai aspek kehidupan, ada juga yang menderita karena kesepian meski hidup berkelimpahan.  Mereka memiliki anak tapi tak berbakti. Mereka juga tidak mengerti makna bersumbangsih bagi masyarakat, hingga akhirnya dikucilkan orang lain. Maka hidup berkelimpahan namun kesepian juga merupakan penderitaan yang tak terkira. Ini disebut orang kaya yang miskin spiritual. Apakah mereka bahagia ? Tidak. Mereka tidak bahagia. Mereka sangat menderita. Tentu ada juga orang yang miskin secara materi sekaligus miskin secara spiritual. Bukan hanya miskin dalam hal materi, mereka juga tidak punya tempat bersandar, tidak memiliki anak, atau anak mereka tidak berbakti. Mereka hidup dalam kemiskinan. Orang seperti ini sungguh banyak. Mereka hidup miskin dan kesepian. Ada orang yang hidup berkelimpahan, namun apakah mereka merasa puas ? Tidak. Mereka malah bersifat kejam dan bebal.

 

Setiap manusia memiliki sifata hakiki yang murni, hanya sayja akibat kegelapan dan noda yang menutupi batin, mereka terjerumus dalam jalan yang sesat. Jika memiliki jalinan jodoh yang baik, akan dapat mengubah kegelapan batin menjadi kebahagiaan, welas asih dan kebijaksanaan hakiki pun akan terbangkitkan. Karena itu jangan membiarkan diri kita tersesat dan menyimpang sedikitpun karena dengan lepasnya jalinan jodoh baik, kita akan segera jauh tersesat dan kembali ke lingkungan yang sesat mengingat jalan yang baik ini belum menjadi kebiasaan kita. Jalan yang baik juga harus dibiasakan. Berhubung telah terbiasa berjalan di jalan yang buruk, maka jika tiba-tiba ingin berjalan di jalan yang baik, tentu diperlukan orang yang sabar dan penuh kasih sayang untuk membimbing dan mendampingi secara terus menerus.  Setelah beberapa lama di dampingi, jalan ini akan secara alami menjadi kebiasaan. Selain menjadi kebiasaan dia juga dapat membimbing orang lain untuk kembali ke jalan ini. Intinya, banyak kesempatan bagi makhluk hidup untuk tesesat. Untuk mengembalikan mereka pada sifat hakiki, sebaliknya butuh perjuangan.  Untuk membimbing orang-orang seperti itu, diri sendiri harus memiliki keteguhan.

 

Untuk melenyapkan tabiat buruk, dibutuhkan introspeksi tanpa henti. Jika dapat menerima nasihat orang lain dengan penuh rasa syukur dan berusaha memperbaiki diri, tabiat buruk akan mudah dilenyapkan. Jika pikiran kita tidak mengarah pada kebajikan dan tidak berusaha memperbaiki diri, maka karma buruk akan terus terpupuk.

 

Bertobat berarti pemurnian, orang yang mengerti bertobat akan dapat memanfaatkan Dharma untuk memurnikan jalan hidup yang penuh kesalahan.   Karena itu saudara sekalian, bertobatlah. Dharma bagaikan air, jika batin kita sering dibersihkna oleh air jernih ini, maka saat menghadapi berbagai kondisi  luar, kita dapat selalu meningkatkan kewaspadaan. Untuk itu dalam kehidupan sehari-hari kita harus selalu senantiasa bersungguh-sungguh hati.

 

Demikianlah diintisarikan dari Sanubari Teduh – Tulus Membuang Kekotoran Batin (082)

https://youtu.be/XQNle0JSANo

 

Sanubari Teduh : Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA : Setiap Minggu 05.30 WIB ; Tayang ulang: Sabtu 05.30 WIB

Channel  Jakarta 59 UHF, Medan 49 UHF
TV Online : https://www.mivo.com/#/live/daaitv

 

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva